adjar.id - Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kecepatan angin.
Angin sendiri bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti mengeringkan jemuran, berlayar, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, jika kecepatan angin terlalu tinggi, maka tiupan tersebut bisa menghancurkan daerah yang dilaluinya.
Biasanya, angin akan bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), angin adalah gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Angin juga bisa diartikan sebagai udara yang bergerak.
Pergerakan angin ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena bumi yang berotasi atau berputar.
Nah, alat yang biasanya digunakan untuk mengukur angin disebut dengan anemometer.
Sementara alat yang digunakan untuk mengetahui arah angin disebut dengan wind vane.
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan angin.
"Umumnya, angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tekanan yang rendah."
Baca Juga: 6 Jenis Angin, Salah Satunya Angin Pasat
Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Angin
Kecepatan angin yang bertiup dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Gradien Barometer
Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin.
Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup juga akan semakin kuat atau kencang.
Menurut Stevenson, kekuatan angin yang bertiup akan berbanding lurus dengan gradien barometernya.
Semakin besar gradien barometernya, maka semakin kuat angin yang bertiup.
O iya, gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.
2. Relief Permukaan Bumi
Relief yang tidak rada di permukaan bumi dapat menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin.
Di daerah perbukitan aliran akan terhambat oleh bukit-bukit, sehingga bertiup dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan di daerah dataran.
3. Ketinggian Tempat
Baca Juga: Manfaat Angin sebagai Sumber Energi Alternatif untuk Kehidupan
Ketinggian suatu tempat juga memengaruhi kecepatan angin.
Misalnya seseorang yang berdiri di tengah-tengah rumah yang padat, akan merasakan angin yang lebih lambat.
Hal ini terjadi karena aliran angin terhalang oleh rumah-rumah yang padat.
Sementara seseorang yang berdiri di atas puncak gedung bertingkat akan merasakan angin yang lebih kencang.
Nah, angin yang mengalir di atas puncak gedung bertingkat tidak terhalang, sehingga alirannya tidak terhalang.
4. Letak Lintang
Letak lintang memiliki keterkaitan dengan posisi matahari.
Di daerah lintang rendah banyak mendapatkan sinar matahari, sehingga lebih panas jika dibandingkan dengan daerah lintang tinggi.
Perbedaan panas inilah yang menimbulkan sistem angin utama di bumi, Adjarian.
Selain itu, atmosfer juga ikut berotasi dengan bumi.
Berbagai molekul udara bergerak ke arah timur sesuai dengan arah rotasi dari bumi yang disebut dengan gerakan linier.
Baca Juga: Di Mana Tempat Paling Berangin di Bumi?
Bentuk bumi yang bulat ini menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).
5. Panjang Siang dan Malam
Kecepatan angin pada waktu siang hari dan malam hari mempunyai perbedaan.
Angin bertiup lebih cepat di siang hari dibandingkan dengan malam hari.
Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidaklah sama, sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum juga berubah.
Hal inilah yang kemudian mengakibatkan arah aliran udara tidak menentu atau tidak tetap.
"Kecepatan angin dipengaruhi oleh faktor gradien barometer, relief permukaan bumi, ketinggian tempat, letak lintang, serta panjang siang dan malam."
Itu tadi lima faktor yang memengaruhi kecepatan angin.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan gradien barometer? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Yuk, tonton juga video berikut ini!