Penulisan Gabungan Kata dalam Bahasa Indonesia

By Nabil Adlani, Rabu, 15 Maret 2023 | 14:40 WIB
Penulisan gabungan kata dalam bahasa Indonesia memiliki aturan sendiri sesuai PUEBI. (pexels/Ivan Samkov)

adjar.id - Gabungan kata dalam bahasa Indonesia penulisannya sangat beragam.

Melansir dari laman Balai Bahasa Jawa Tengah, gabungan kata akan membentuk kata, kata majemuk, dan frasa.

Gabungan kata yang dapat membentuk kata merupakan gabungan dari bentuk terikat dan kata dasar.

Sementara gabungan kata yang dapat membentuk kata majemuk merupakan gabungan antarkata dasar yang membentuk makna baru.

Gabungan kata yang dapat membentuk frasa merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif.

Nah, dalam penulisan bahasa Indonesia, gabungan kata ini menjadi unsur yang penting, Adjarian.

Penulisan dan penggunaan tentang aturan gabungan kata ini sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

O iya, gabungan kata merupakan kata yang terdiri dari kata awalan dan diberikan akhiran.

Dalam penulisan gabungan kata ini, ada juga penggabungan yang diberikan tanda hubung (-) dengan tujuan agar tidak menimbulkan salah pengertian.

Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Gabungan Kata dari Kata Majemuk atau Istilah Khusus

Baca Juga: Pengertian Ungkapan atau Idiom dalam Bahasa Indonesia

  

Dalam penulisan kata gabungan dari kata majemuk atau istilah khusus, maka penulisannya harus dipisah.

Pemisahan kata ini berlaku jika konteks kata yang digabungkan terdiri atas dua bentuk kata.

Contohnya penggabungan katanya menjadi: kerja sama, gotong royong, budi daya, anak kucing, cendera mata, kambing hitam, dan lain sebagainya.

2. Gabungan Kata yang Dapat Memunculkan Salah Pengertian

Penulisan kata gabungan dari kata yang dapat memunculkan salah pengertian, maka ditulis dengan tambahan tanda penghubung (-).

Tanda hubung ini digunakan untuk menghindari kesalahan pengertian.

Contoh penggabungan katanya menjadi:

- Buku sejarah-baru dibeli oleh Tono di toko buku.

- Ayah-ibu kami sedang pergi ke luar rumah.

3. Gabungan Kata yang Mendapat Imbuhan di Awal dan Akhir

Gabungan kata yang mendapat imbuhan, baik di bagian awal dan akhir, maka penulisannya harus disambung.

Baca Juga: Contoh Kata Partikel

Perlu diperhatikan, penulisannya dibuat serangkan jika terdapat imbuhan di bagian awal dan akhir kata.

Contoh penggabungan katanya menjadi: mempertanggungjawabkan, keanekaragaman, kewarganegaraan, dibebastugaskan, mendayaguna.

4. Gabungan Kata yang Mendapat Imbuhan di Awal atau Akhir Saja

Nah, berbeda dengan jenis sebelumnya, gabungan kata yang imbuhannya hanya terdapat di awal atau akhir saja, maka penulisannya harus dipisah.

Contoh penggabungan katanya menjadi: bergotong royong, pemotong rumput, memadu padan, berterima kasih, kerja samakan, tanda tangani, dan bertepuk tangan.

5. Gabungan Kata dari Bentuk Terikat dan Kata Dasar

Penulisan kata gabungan dari kata yang berasal dari bentuk terikat dan kata dasar, maka penulisannya harus digabung.

Penulisan ini harus digabung atau dirangkai karena sudah dipadukan.

Contoh penggunaan katanya menjadi:

- Multi- + fungsi menjadi multifungsi.

- Tuna + wisma menjadi tunawisma.

Baca Juga: Apa Itu Infiks?

- Antar- + benua menjadi antarbenua.

- Muti- + dimensi menjadi multidimensi.

Nah, itu tadi beberapa contoh penulisan gabungan kata dalam bahasa Indonesia.

Coba Jawab!
Apa yang dibentuk dari gabungan kata?
Petunjuk: Cek halaman 1.