5 Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, Salah Satunya Benteng Somba Opu

By Nabil Adlani, Jumat, 17 Februari 2023 | 13:00 WIB
Benteng Somba Opu merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Gowa Tallo. (Dok. Disbudpar Sulsel)

adjar.id - Kerajaan Islam di Sulawesi salah satunya adalah Kerajaan Gowa Tallo.

Ada berbagai peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang masih ada sampai saat ini, Adjarian.

Sebelum menjadi kerajaan Islam, Kerajaan Gowa Tallo sering berperang dengan kerajaan lain di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Soppeng, dan Wajo.

Nah, Kerajaan Gowa Tallo resmi menjadi kerajaan Islam pada tahun 1605 M.

Setelah itu, Kerajaan Gowa Tallo meluaskan pengaruh politiknya agar kerajaan-kerajaan lain memeluk Islam dan tunduk pada Kerajaan Gowa Tallo.

Beberapa kerajaan yang tunduk pada Kerajaan Gowa Tallo di antaranya Kerajaan Wajo di tahun 1610 dan Kerajaan Bone di tahun 1611.

Puncak kejayaan Kerajaan Gowa Tallo terjadi pada abad ke-17 di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin.

Kerajaan Gowa Tallo ini dikenal sebagai kerajaan yang memiliki kekuatan militer dan pengaruh kuat pada masanya.

Kerajaan Gowa Tallo pernah berjuang mempertahankan kedaulatannya terhadap penjajahan yang dilakukan oleh VOC Belanda.

Perang antara VOC dan Kerajaan Gowa Tallo berhasil berhenti setelah adanya Perjanjian Bongaya di tahun 1667.

"Kerajaan Gowa Tallo dikenal juga sebagai Kerajaan Makassar yang berada di Sulawesi Selatan."

Baca Juga: Jawab Soal Makna dan Pelajaran dari Perjanjian Bongaya di Sulawesi

Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo

Beberapa peninggalan dari Kerajaan Gowa Tallo, yaitu:

1. Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Gowa Tallo.

Benteng Fort Rotterdam ini dibangun pada masa pemerintahan I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.

Letak benteng ini berada di pesisir pantai sebelah barat Kota Makassar yang disebut masyarakat sebagai Benteng Panyyua.

Penyebutan Benteng Panyyua oleh masyarakat Makassar karena bentuk benteng yang menyerupai Penyu.

Pada zaman dahulu, benteng ini berfungsi sebagai markas dari pasukan katak Kerajaan Gowa Tallo.

2. Istana Balla Lompoa

Istana Ballo Lompoa merupakan rumah Sultan Gowa Tallo yang menjadi pusat pemerintahan dari Kerajaan Gowa Tallo.

Selain sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa Tallo, Istana Ballo Lompoa juga digunakan sebagai kediaman Raja Gowa Tallo.

Istana Balla Lompoa ini dibangun oleh Raja I Mengimingi Daeng Matutu pada tahun 1936.

Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate

Istana Balla Lompoa saat ini berada di Desa Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Istana Balla Lompoa kini menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi dari Kerajaan Gowa Tallo

3. Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu dibangun pada abad ke-16 dan masih bisa dilihat sampai saat ini.

Benteng ini dahulu didirikan oleh Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna.

Letak Benteng Sombo Opu sendirio berada di Keluruhan Benteng Sombo Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.

Benteng Sombo Opu ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah di Sulawesi yang ramai dikunjungi oleh bangsa Asing.

4. Istana Tamalate

Istana Tamalate merupakan istana pertama yang dibangun oleh Kerajaan Gowa Tallo sebelum akhirnya dipindahkan ke dalam Benteng Sombo Opu.

Istana ini dibangun pada abad ke-14 oleh Nimfa Surgawa Tumanuruga.

5. Masjid Katangka

Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Demak, Salah Satunya Masjid Agung Demak

Masjid Katangka atau Masjid Al-Hilal merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.

Masjid ini menjadi masjid tertua di Sulawesi Selatan yang dibangun pada tahun 1603.

Masjid Katangka terletak di Kelurahan Katangka, Kecamatan Sombo Opu, Kabupaten Gowa.

Pada zaman dahulu Masjid ini pernah digunakan oleh pasukan Kerajaan Gowa Tallo sebagai benteng pertahanan melawan penjajah.

"Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, yaitu Benteng Fort Rotterdam, Istana Balla Lompoa, Benteng Somba Opu, Istana Tamalate, dan Masjid Katangka."

Nah, itulah lima peninggalan Kerajaan Gowa Tallo, kerajaan Islam di Sulawesi.

Coba Jawab!
Apa fungsi dari Benteng Somba Opu saat pertama dibangun?
Petunjuk: Cek halaman 3.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.