Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Christaller
Christaller mengadakan sebuah studi pola persebaran pemukiman, desa, dan kota-kota yang berbeda ukuran serta luasnya.
Christaller mengemukakan teori tempat sentral yang didasari oleh keinginan dalam menjawab tiga pertanyaan tentang hubungan kota atau wilayah.
Christaller kemudian mengemukakan konsep ambang dan jangkauan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Jangkauan adalah jarak yang harus ditempuh seseorang untuk mendapatkan barang atau pelayanan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara ambang adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan kesinambungan suplai barang.
Christaller membayangkan suatu wilayah daratan yang dihuni oleh sejumlah penduduk yang persebarannya merata.
Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk tersebut memerlukan sejumlah barang dan jasa, seperti makanan, minuman, barang-barang rumah tangga, dan lainnya.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, penduduk harus pergi ke tempat-tempat yang bisa menyediakan barang dan jasa tersebut.
Maka dari itu, penduduk perlu untuk menempuh jarak tertentu dari tempat tinggalnya ke pusat pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Di sisi lain, pusat pertokoan atau pelayanan jasa yang menyediakan kebutuhan masyarakat sudah tentu tidak memiliki keinginan untuk merugi.
Mereka harus benar-benar memahami berapa banyak jumlah penduduk yang dibutuhkan untuk kelancaran dan kesinambungan.
Baca Juga: 2 Teori Pusat Pertumbuhan, Salah Satunya Teori Kutub Pertumbuhan