adjar.id - Pada buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk kelas XII, terdapat satu soal pada Uji Kemampuan Bab 5 bagian esai di halaman 146.
Dalam soal tersebut, kita diminta untuk menjelaskan mengenai teori yang dikemukakan Christaller.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Christaller merupakan tokoh geografi dari Jerman yang mengemukakan teori tempat sentral.
Teori tempat sentral tersebut merupakan salah satu teori pusat pertumbuhan.
Pusat pertumbuhan bisa diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat.
Hal ini yang membuat wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi kawasan lain di sekitarnya.
Dengan adanya pengembangan pusat pertumbuhan tersebut, diharapkan akan terjadi proses interaksi dengan wilayah lain di sekitarnya.
Nah, pengembangan wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan sudah tentu mempunyai skala perkembangan wilayah yang berbeda-beda.
Ada pertumbuhan yang skalanya nasional dan ada juga yang skalanya regional.
Berikut pembahasan soal tentang teori pusat pertumbuhan menurut Christaller untuk referensi.
Baca Juga: 4 Kawasan Pengembangan Kota Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Christaller
Christaller mengadakan sebuah studi pola persebaran pemukiman, desa, dan kota-kota yang berbeda ukuran serta luasnya.
Christaller mengemukakan teori tempat sentral yang didasari oleh keinginan dalam menjawab tiga pertanyaan tentang hubungan kota atau wilayah.
Christaller kemudian mengemukakan konsep ambang dan jangkauan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Jangkauan adalah jarak yang harus ditempuh seseorang untuk mendapatkan barang atau pelayanan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara ambang adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan kesinambungan suplai barang.
Christaller membayangkan suatu wilayah daratan yang dihuni oleh sejumlah penduduk yang persebarannya merata.
Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk tersebut memerlukan sejumlah barang dan jasa, seperti makanan, minuman, barang-barang rumah tangga, dan lainnya.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, penduduk harus pergi ke tempat-tempat yang bisa menyediakan barang dan jasa tersebut.
Maka dari itu, penduduk perlu untuk menempuh jarak tertentu dari tempat tinggalnya ke pusat pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Di sisi lain, pusat pertokoan atau pelayanan jasa yang menyediakan kebutuhan masyarakat sudah tentu tidak memiliki keinginan untuk merugi.
Mereka harus benar-benar memahami berapa banyak jumlah penduduk yang dibutuhkan untuk kelancaran dan kesinambungan.
Baca Juga: 2 Teori Pusat Pertumbuhan, Salah Satunya Teori Kutub Pertumbuhan
Jumlah minimal penduduk inilah yang kemudian dikenal dengan istilah threshold.
Biasanya pusat pelayanan masyarakat yang ber-threshold tinggi, seperti pertokoan yang menjual barang-barang mewah ditempatkan di wilayah sentral.
Hal ini karena pusat pelayanan tersebut sulit dijual sehingga membutuhkan pembeli yang begitu banyak.
Menurut teori Christaller, suatu pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak di suatu lokasi yang sental.
Lokasi sentral ini adalah suatu tempat atau wilayah yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah maksimum.
Tempat yang sentral juga merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk segi enam.
Wilayah yang terletak di dalam segi enam itu merupakan daerah-daerah yang penduduknya dapat terlayani oleh tempat yang sentral tersebut.
Nah, dalam kenyataannya, tempat yang sentral bisa berupa kota-kota besar, pusat perbelanjaan, ibu kota provinsi, rumah sakit, dan lainnya.
Setiap tempat sentral tersebut mempunyai kekuatan pengaruh untuk menarik penduduk yang tinggal di sekitarnya dengan daya jangkau berbeda-beda.
Keberadaan setiap tempat sentral mempunyai pengaruh yang berbeda sesuai dengan besar-kecilnya suatu wilayah.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya tingkatan atau hierarki tempat sentral. Adjarian.
Baca Juga: Mengenal Wilayah Pusat-Pusat Pertumbuhan yang Ada di Indonesia
Tingkatan ini meliputi ibu kota negara, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa.
Nah, itulah pembahasan soal menjelaskan teori pusat pertumbuhan menurut Christaller, Adjarian.
---
Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII karya Bambang Utoyo.