adjar.id - Adaptasi bencana merupakan hal yang penting bagi masyarakat.
Terutama masyarakat yang tinggal di daerah yang rawan terkena bencana.
Mungkin kita sering mendengar adanya rumah tahan gempa, rumah anti banjir, atau embung yang digunakan untuk menyiasati kekeringan.
Berbagai upaya tersebut dilakukan masyarakat sebagai bentuk respons terhadap kebencanaan yang pernah terjadi, Adjarian.
Seperti saat terjadinya gempa, maka akan banyak bangunan yang rusak, pohon-pohon tumbang, sampai hilangnya harta benda.
Nah, manusia berinovasi untuk bisa terus bertahan hidup dan tidak mengalami kerugian yang sama lagi.
Kemudian dibangunlah rumah-rumah yang tahan terhadap gempa.
Hal-hal tersebut merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan manusia terhadap bencana.
Nah, adaptasi bencana adalah serangkaian upaya atau cara manusia untuk bertahan hidup dengan melakukan penyesuaian lingkungan.
Berikut contoh bentuk adaptasi bencana dari bencana gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
"Adaptasi terhadap bencana penting dilakukan jika tinggal di daerah rawan bencana."
Baca Juga: Mitigasi Bencana Tsunami dan Gunung Berapi, Materi Geografi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Bentuk Adaptasi Bencana Alam
1. Adaptasi Gempa Bumi
Pengubahan bentuk dan konstruksi bangunan pemukiman masyarakat sesuai dengan syarat dan standar kelayakan hunian di wilayah tersebut.
Pengubahan konstruksi rumah sebagai bentuk adaptasi terhadap bencana gempa bumi merupakan wujud strategi adaptasi fisik.
Selain itu, adaptasi masyarakat juga bisa dilakukan dengan membangun aktivitas yang bisa menjaga ketahanan pangan.
Misalnya dengan melakukan living food bank, yaitu menanam tanaman kelapa, palawija, jengkol, rambutan, pisang, ubi kayu, ubi jalar, dan lainnya.
Upaya tersebut bertujuan jika suatu saat terjadi gempa, maka masyarakat tetap memiliki persediaan pangan yang memadai.
"Adaptasi terhadap gempa bumi bisa dilakukan dengan mengubah bentuk dan konstruksi bangunan pemukiman masyarakat."
2. Adaptasi Tsunami
Upaya adaptasi dalam menghadapi bencana tsunami bisa dilakukan dengan:
- Mengaktifkan partisipasi masyarakat wilayah pesisir yang memiliki pengalaman dan pengetahuan bencana gempa yang berpotensi tsunami.
- Melakukan pembangunan tembok pemecah gelombang atau breakwater.
- Melakukan pemasangan papan penunjuk jalur evakuasi tsunami.
- Membuat rambu-rambu penunjuk adanya arus balik di pantai.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Mitigasi Bencana dan Contohnya?
- Pembangunan tanggul laut atau seawall.
- Membuat rambu-rambu penunjuk jalur evakuasi yang memberikan arahan untuk pengunjuk atau masyarakat saat terjadi tsunami.
Program edukasi kepada masyarakat bisa dilakukan dengan sosialisasi secara berkala tentang rawan bencana, desa tangguh bencana, dan kelompok siaga bencana.
Partisipasi masyarakat merupakan sesuatu yang fundamental.
Masyarakat memiliki peran penting dari awal perencanaan, termasuk saat rehabilitasi dan saat terjadinya bencana.
"Melakukan pembangunan papan penunjuk jalur evakuasi tsunami merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap bencana tsunami."
3. Adaptasi Gunung Meletus
Masyarakat dapat beradaptasi dengan beberapa upaya adaptasi dari bencana gunung meletus, yaitu:
- Membuat rumah yang kokoh.
- Dinding rumah yang tebal dengan atap rumah yang tahan hujan air dan hujan abu.
Masyarakat juga bisa menggunakan masker dan menggunakan pakaian tebal agar terhindar dari dinginnya udara pegunungan dan letusan abu vulkanik.
"Membuat rumah yang kokoh merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap gunung meletus."
Baca Juga: Bagaimana Siklus Manajemen Bencana?
Itu tadi beberapa bentuk adaptasi bencana terhadap gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
Coba Jawab! |
Apa saja bentuk adaptasi bencana yang bisa dilakukan masyarakat terhadap bencana gempa bumi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geografi untuk SMA Kelas XI karya Budi Handoyo.
Tonton video ini juga, yuk!