Sejarah Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia

By Nabil Adlani, Jumat, 3 Februari 2023 | 18:30 WIB
Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda. (unsplash/Syahrul Alamsyah Wahid)

adjar.id - Sistem pendidikan di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman dahulu, tepatnya pada tahun 1901.

Saat Belanda menduduki Indonesia, mereka memperkenalkan sistem pendidikan kepada masyarakat Indonesia.

Proses ini dilakukan dengan mendirikan berbagai sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi.

Pembangunan sekolah ini sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan politik etis yang diterapkan Belanda, Adjarian.

Seiring perkembangan waktu, sistem pendidikan di Indonesia juga mulai mengalami perkembangan.

Berikut sejarah perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.

Sistem Pendidikan di Indonesia sebelum Kemerdekaan

Belanda pada tahun 1901 mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Indonesia atau Hindia Belanda saat itu.

Namun, pendidikan formal yang dibuat oleh Belanda ini dibagi atas kelas sosial dan keturunan.

Pada masa ini, hanya anak bangsawan dan pejabat pribumi saja yang bisa menikmati pendidikan formal, Adjarian.

Sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh Belanda terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:

1. Europeesche Lagere School atau sekolah dasar bagi orang Eropa.

Baca Juga: Apa Sekolah Pertama yang Berdiri di Indonesia?

  

2. Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau sekolah dasar bagi pribumi.

3. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah pertama.

4. Algemeene Middelbare School (AMS) atau sekolah menegah atas.

Lalu, pada tahun 1930-an, pendidikan formal tersebut mulai dikenal hampir di semua provinsi di Indonesia.

Sistem pendidikan Indonesia kemudian berubah setelah Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942.

Jepang menerapkan beberapa kebijakan dalam sistem pendidikan, yaitu:

1. Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda.

2. Penghapusan sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial dan menggantinya dengan sistem pendidikan yang terintegrasi.

3. Perubahan masa belajar, yaitu enam tahun untuk sekolah dasar, tiga tahun untuk sekolah menengah pertama, dan tiga tahun untuk sekolah menengah tinggi.

Meski begitu, pendidikan di masa Jepang ini jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan masa Belanda.

Hal ini karena banyak tenaga pendidik dan pelajar di Indonesia yang dialihkan untuk membantu Jepang untuk keperluan perang.

Baca Juga: Dampak Penjajahan Jepang di Bidang Budaya dan Pendidikan, Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka

  

Sistem Pendidikan Indonesia setelah Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, tepatnya di tahun 1945 dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia dengan beranggotakan 52 orang.

Tugas dari panitia ini adalah untuk meninjau masalah pengajaran dan pendidikan kanak-kanak, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Setelah beberapa bulan melakukan penelitian, akhirnya panitia ini mengusulkan beberapa saran kepada pemerintah, yaitu:

1. Pengubahan pedoman pendidikan dan pengajaran secara mendasar.

2. Khusus pengajaran, diharapkan bisa mendapatkan tempat yang teratur dan saksama.

3. Diadakan pengajaran tinggi seluas-luasnya.

4. Pengiriman pelajar-pelajar Indonesia ke luar negeri.

5. Melaksanakan wajib sekolah secara bertahap, sesingkat-singkatnya 10 tahun.

Setelah menerima saran tersebut, akhirnya pemerintah menyusun struktur dan sistem pendidikan baru bagi Indonesia.

Tujuannya agar dapat mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna dan dapat memberikan pengetahuannya bagi kemajuan negara.

Dasar-dasar pendidikan Indonesia menganut prinsip kemerdekaan, keadilan sosial, dan demokrasi.

Baca Juga: 7 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

  

Itulah sejarah singkat perkembangan sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari masa sebelum kemerdekaan hingga sesudah kemerdekaan.

Coba Jawab!
Sebutkan tingkat pendidikan pada zaman Belanda di Indonesia!
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2.

Yuk, tonton video ini juga!