Sejarah Kesultanan Cirebon: Masa Kejayaan dan Peninggalan

By Nabil Adlani, Senin, 30 Januari 2023 | 15:30 WIB
Kesultanan Cirebon berdiri sejak abad ke-14 di bawah pemerintahan raja Walangsungsang. (unsplash/Simon Infanger)

adjar.id - Kesultanan Cirebon merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Pulau Jawa.

Kesultanan Cirebon berdiri sejak abad ke-15 sampai abad ke-17.

Pada masa Kesultanan Cirebon, kerajaan ini pernah menjadi pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayanan.

Hal ini karena Kesultanan Cirebon berada di wilayah pantai utara Jawa, tepatnya di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Nah, Kesultanan Cirebon didirikan oleh Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.

Raden Walangsungsang merupakan putra dari Prabu Siliwangi yang berasal dari Kerajaan Padjajaran.

Masa kejayaan Kesultanan Cirebon saat berada di bawah pemerintahan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Cirebon mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di bidang politik, ekonomi, dan agama, Adjarian.

Lalu, bagaimana sejarah Kesultanan Cirebon?

Berikut uraiannya.

"Kesultanan Cirebon berdiri sejak abad ke-15 dengan raja pertama Raden Walangsungsan atau Pangeran Cakrabuana."

Baca Juga: 7 Kerajaan Bercorak Islam yang Pernah Ada di Indonesia

Sejarah Kesultanan Cirebon

Pada tahun 1513 menurut berita Tome Pires, Cirebon termasuk ke daerah Jawa yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Demak.

Penguasa dari Cirebon adalah Lebe Usa yang menjadi bawah Pate Rodim.

Cirebon melakukan ekspor beras dan banyak bahan makanan lainnya.

Sejarah mengenai Kesultanan Cirebon berasal dari Carita Purwaka Caruban Nagari dan Babad Tanah Sunda.

Berdasarkan sumber tersebut, pada awalnya Cirebon merupakan sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.

Adanya dukungan pelabuhan yang ramai, wilayah tersebut juga berkembang menjadi kota besar yang ada di pesisir utara Jawa.

Setelah Ki Gedeng Tapa wafat, cucunya yang bernama Walangsungsang mendirikan istana Pakungwati dan membentuk pemerintahan di Cirebon.

Nah, Walangsungsang inilah yang kemudian dianggap sebagai pendiri Kesultanan Cirebon, Adjarian.

Setelah melaksanakan ibadah haji, Walangsungsang kemudian dikenal dengan sebutan Haji Abdullah Iman dan menjadi raja pertama Kesultanan Cirebon.

"Walangsungsang sangat aktif dalam menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya."

Masa Kejayaan Kesultanan Cirebon

Raja Kesultanan Cirebon Syarif Hidayatullah berkuasa antara tahun 1479 sampai 1568 M.

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Pulau Sumatra

Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Cirebon mencapai puncak kejayaan dan aktif menyebarkan agama Islam.

Wilayah Banten, Rajagaluh, dan Sunda Kelapa merupakan beberapa wilayah yang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Cirebon.

Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati di bidang ekonomi menitikberatkan pada perdagangan dengan beberapa bangsa.

Bangsa-bangsa yang bekerja sama dengan Kesultanan Cirebon di antaranya Malaka, India, Tiongkok, Campa, dan Arab.

Kemudian, Sultan Gunung Jati diyakini sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan kesultanan Banten.

Selain itu, Kesultanan Banten juga menjadi kerajaan yang aktif menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.

"Masa kejayaan Kesultanan Cirebon terjadi pada masa pemerintahan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati."

Peninggalan Kesultanan Cirebon

Beberapa peninggalan dari Kesultanan Cirebon, yaitu:

1. Keraton Kasepuhan.

2. Keraton Kacirebon.

3. Keraton Kanoman.

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau Jawa

  

4. Makan Sunan Gunung Jati.

5. Masjid Agung Cirebon.

"Keraton Kasepuhan adalah salah satu bentuk peninggalan Kesultanan Cirebon."

Demikianlah sejarah Kesultanan Cirebon, mulai dari awal berdirinya hingga masa kejayaan.

Coba Jawab!
Siapa raja yang berhasil membawa Kesultanan Cirebon mencapai puncak kejayaan?
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

---

Sumber: Materi Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 Karya Retu Gunawan, dkk.