adjar.id - Analisis konflik sosial bisa dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan sudah memadai.
Kita bisa memulai menganalisis sebuah konflik sosial jika sudah memahami kronologi peristiwanya, Adjarian.
Proses analisis ini bisa dilakukan melalui beberapa komponen, yaitu:
1. Memahami konteks masalah.
2. Menganalisis dinamika konflik yang terjadi.
3. Memetakan pemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik.
4. Menganalisis faktor penyebab terjadinya konflik.
5. Menganalisis pendekatan perdamaian yang memungkinkan.
Nah, menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial saat beberapa orang atau sekelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
Secara umum konflik sosial adalah pertentangan antaranggota masyarakat yang sifatnya menyeluruh dalam hidup.
"Perbedaaan antarperorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial merupakan beberapa penyebab terjadinya konflik sosial."
Baca Juga: Jawab Soal Uji Pengetahuan Akhir tentang Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Metode Analisis Konflik Sosial
Agar seorang peneliti bisa menganalisis konflik, maka dibutuhkan suatu metode atau alat bantu.
Metode analisis konflik bisa berupa peta konflik, pohon konflik, dan juga segitiga SPK.
Beberapa alat analisis konflik lainnya, yaitu piramida konflik, gunung es, dan bentuk irisan bawang.
Nah, tiga metode konflik, yaitu:
1. Pemetaan Konflik
Metode ini menyajikan gambar visual yang menunjukkan hubungan antarpihak yang terlibat konflik.
Peta konflik juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi potensi ataupun secara nyata.
Peta konflik dapat membantu peneliti dalam menganalisis konflik yang menggambarkan pola hubungan antarpihak.
Selain itu, juga dapat menganalisis konflik yang menggambarkan lawan antarpihak atau sekutu dan potensi intervensi dari pihak yang bisa dilibatkan dalam konflik.
2. Pohon Konflik
Baca Juga: Jawab Soal Contoh Konflik Sosial dan Jenisnya, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Metode ini menampilkan gambar visual yang menyamakan konflik dengan sebuah pohon, Adjarian.
Nah, pohon konflik dapat membantu peneliti untuk berpikir secara terstruktur dan terarah melalui tiga komponen utama, yaitu:
- Faktor penyebab.
- Inti masalah.
- Dampak yang ditimbulkan.
Pohon konflik ini terdiri atas beberapa komponen, mulai dari:
- Akar yang dianalogikan sebagai sumber masalah atau konflik.
- Batang yang dianalogikan sebagai inti permasalahan.
- Cabang atau Daun yang dianalogikan sebagai dampak konflik.
3. Segitiga SPK
Metode ini menyajikan identifikasi tiga komponen dasar konflik, yaitu sikap, perilaku, dan kontradiksi.
Baca Juga: Dampak Negatif Konflik Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Segitiga SPK atau Segitiga Sikap, Perilaku, Kontradiksi dikemukakan oleh Johan Galtung.
Menurutnya, sikap, perilaku, dan kontradiksi bisa saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lainnya.
"Tiga metode analisis konflik, yaitu pemetaan konflik, segitiga SPK, dan pohon konflik."
Nah, itulah tiga metode yang digunakan untuk menganalisis konflik sosial dalam masyarakat.
Coba Jawab! |
Sebutkan komponen dalam metode analisis pohon konflik! |
Petunjuk Cek halaman 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA Kelas XI karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Seli Septiana Pratiwi.
Tonton video ini, yuk!