Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dari Sudut Pandang Kriminologi

By Nabil Adlani, Kamis, 19 Januari 2023 | 10:30 WIB
Ada beberapa teori yang menjelaskan perilaku menyimpang dari sudut pandang kriminologi. (unsplash/Patrick Robert Doyle)

adjar.id – Jika dilihat dari sudut pandang kriminologiperilaku menyimpang dapat terjadi karena beberapa penyebab.

Perilaku menyimpang sering dikaitkan oleh tindakan, perbuatan, atau pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat.

Perilaku menyimpang dikenal juga dengan istilah penyimpangan sosial, Adjarian.

Pada dasarnya, perilaku menyimpang ini sering dikaitkan dengan tindakan-tindakan yang bersifat negatif.

Padahal jika tindakan yang tidak sesuai norma tersebut ternyata bisa membawa dampak positif di masa depan, maka perilaku menyimpang tersebut sifatnya positif.

Menurut Suardi dalam buku Sosiologi Komunitas Menyimpang, perilaku menyimpang adalah perilaku warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai kebiasaan, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku.

Dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh adanya aturan dan norma untuk berperilaku seusai dengan aturan tersebut.

Jika terdapat tindakan yang tidak sesuai di masyarakat, maka tindakan tersebut disebut sebagai perilaku penyimpang.

Munculnya perilaku menyimpang ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya dilihat dari sudut pandang kriminologi.

Yuk, simak penjelasannya berikut!

“Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.”

Baca Juga: Perilaku Menyimpang: Pengertian dan Ciri-Ciri

Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang bisa terjadi karena seseorang mengabaikan norma atau tidak mematuhi patokan di masyarakat.

Perilaku menyimpang dari sudut pandang kriminologi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Teori Pengendalian

Pengendalian dari dalam berupa norma yang dihayati dan nilai yang dipelajari oleh seseorang.

Sementara pengendalian dari luar berupa imbalan sosial terhadap sanksi hukum terhadap penyimpangan.

Nah, dalam masyarakat konvensional, ada empat hal yang mengikat individu terhadap norma masyarakat, yaitu:

- Kepercayaan yang mengacu pada norma yang dihayati.

- Ketanggapan, yaitu sikap tanggap seseorang terhadap pendapat orang lain.

- Keterikatan, yaitu hubungan dengan beberapa banyak imbalan yang diterima seseorang atas perilakunya yang konformis.

- Keterlibatan, yaitu mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai lembaga masyarakat, seperti sekolah dan organisasi kemasyarakatan.

"Empat hal yang mengikat individu terhadap norma meliputi kepercayaan, ketanggapan, keterikatan, dan keterlibatan."

Baca Juga: Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang Berdasarkan Tujuannya

2. Teori Konflik

Dalam teori konflik, ada dua jenis konflik, yaitu:

Konflik budaya adalah konflik yang terjadi jika dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus yang masing-masing cenderung tertutup.

Hal tersebut kemudian mengurangi kemungkinan adanya kesempatan nilai.

Masing-masing kelompok menjadikan norma kebudayaan sebagai peraturan resmi dan orang-orang yang menganut budaya berbeda dianggap penyimpangan.

Konflik kelas sosial terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya.

Mereka yang menentang hak-hak istimewa kelas atas akan dianggap memiliki perilaku menyimpang sehingga dikatakan sebagai penjahat.

“Penyebab terjadinya perilaku menyimpang dari sudut pandang kriminologi terbagi menjadi teori pengendalian dan teori konflik.”

Nah, itulah beberapa penyebab terjadinya perilaku menyimpang dari sudut pandang kriminologi, Adjarian.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dari Sudut Pandang Sosiologi

Coba Jawab!

Apa saja empat hal yang mengikat individu terhadap norma masyarakat dalam masyarakat konvensional?

Petunjuk: Cek halaman 2.

 

---

Sumber:

- Buku Sosiologi SMA/MA Kelas X Karya Ruswanto.

- Buku Sosiologi Komunitas Menyimpang Karya Suardi, S.Pd., M.Pd.