Jawab Soal Tabel 4.2 Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang sebelum Tahun 1908, PPKn Kelas VIII

By Rahwiku Mahanani, Jumat, 13 Januari 2023 | 11:05 WIB
Salah satu pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 adalah Pangeran Diponegoro. (Dok. Kemdikbud)

adjar.id - Pada buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VIII SMP terdapat soal Aktivitas 4.1 Tabel 4.2 tentang pahlawan nasional.

Kita ditugaskan untuk menguraikan perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908.

Yap, perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan telah dimulai sejak lama.

Bahkan perjuangan terhadap kolonialisme tersebut sudah dimulai sejak sebelum momen kebangkitan nasional pada 1908.

Hanya saja, perjuangan sebelum kebangkitan nasional memang masih bersifat kedaerahan.

Perjuangan-perjuangan di daerah tersebut dipimpin oleh sejumlah tokoh.

Nah, untuk lebih lengkapnya kita simak pembahasan soal tentang perjuangan beberapa pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 berikut ini, yuk!

Pembahasan Soal Tabel 4.2 Pahlawan Nasional

1. Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa merupakan raja Kerajaan Banten pada 1651 hingga 1682.

Di masa pemerintahannya, Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan.

Di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten sering melawan VOC yang ingin melakukan monopoli perdagangan.

Baca Juga: Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dalam melawan VOC di antaranya adalah penyerangan melalui darat dan laut dengan sistem gerilya terhadap Batavia.

Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga pernah melakukan perang di daerah Angke-Tangerang (1658-1659).

Peperangan tersebut merupakan salah satu pertempuran melawan VOC yang terkenal di masa Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Perjuangan Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin adalah Raja Kerajaan Gowa yang memerintah pada tahun 1639 sampai 1653.

Di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa yang memiliki armada laut yang tangguh berusaha membangun kekuatan dengan kerajaan-kerajaan kecil lain untuk melawan VOC.

Meski menghadapi berbagai rintangan, Sultan Hasanuddin tetap kukuh menolak bekerja sama dengan Belanda.

Atas semangat dan keberanian dalam melawan dan menentang monopoli VOC, Sultan Hasanuddin dijuluki De Haantjes van Het Oosten atau Ayam Jantan dari Timur oleh Belanda.

3. Perjuangan Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol merupakan ulama dan pejuang yang turut melawan Belanda.

Perjuangan Tuanku Imam Bonjol dalam melawan Belanda terjadi pada 1803-1838 dan dikenal dengan nama Perang Padri.

Baca Juga: Sultan Hasanuddin: Sosok dan Perjuangannya, Materi Kelas 4 Tema 5

Sebenarnya awalnya konflik yang terjadi adalah antara kaum Padri dan kaum Adat.

Nah, Tuanku Imam Bonjol memimpin kaum Padri, Adjarian.

Namun, kemudian kaum Padri dan kaum Adat bersatu dan berjuang bersama melawan Belanda. 

4. Perjuangan Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro memimpin Perang Jawa yang berlangsung selama sekitar 5 tahun, yakni dari tahun 1825 sampai 1830.

O iya, Perang Jawa kemudian juga dikenal dengan nama Perang Diponegoro.

Perang Diponegoro dilakukan dengan menggunakan strategi perang gerilya dan perang atrisi atau penjemuan.

Perang tersebut merupakan gerakan perlawanan Pangeran Diponegoro yang tidak setuju dengan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.

Gerakan perlawanan yang dicetuskan oleh Pangeran Diponegoro tersebut mampu menggerakkan kekuatan di Jawa yang kemudian membuat Belanda sangat kewalahan.

5. Perjuangan Kapitan Pattimura

Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy merupakan pejuang dari Maluku.

Baca Juga: Jawab Soal Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Pattimura di Saparua

Kapitan Pattimura berjuang melawan VOC dan Belanda yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku dan menyengsarakan rakyat.

Hasil perjuangan Perang Pattimura pada 1817 adalah Benteng Duurstede yang berhasil direbut oleh rakyat Maluku.

Selain itu, Perang Pattimura juga berhasil menyatukan serta mengobarkan semangat rakyat Maluku dalam melawan penindasan Belanda.

6. Perjuangan I Gusti Ketut Jelantik

I Gusti Ketut Jelantik adalah pejuang dari Bali yang merupakan patih Kerajaan Buleleng.

I Gusti Ketut Jelantik berjuang melawan Belanda yang melakukan invasi ke Bali dan ingin menghapus hukum tawan karang.

Tidak hanya sekali, I Gusti Ketut Jelantik berperang melawan Belanda sampai sebanyak tiga kali, yakni pada Perang Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III.

Perang-perang tersebut terjadi antara tahun 1846 hingga 1849.

Nah, itulah pembahasan soal seputar pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908, Adjarian.

Tonton video ini, yuk!