Sebenarnya awalnya konflik yang terjadi adalah antara kaum Padri dan kaum Adat.
Nah, Tuanku Imam Bonjol memimpin kaum Padri, Adjarian.
Namun, kemudian kaum Padri dan kaum Adat bersatu dan berjuang bersama melawan Belanda.
4. Perjuangan Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro memimpin Perang Jawa yang berlangsung selama sekitar 5 tahun, yakni dari tahun 1825 sampai 1830.
O iya, Perang Jawa kemudian juga dikenal dengan nama Perang Diponegoro.
Perang Diponegoro dilakukan dengan menggunakan strategi perang gerilya dan perang atrisi atau penjemuan.
Perang tersebut merupakan gerakan perlawanan Pangeran Diponegoro yang tidak setuju dengan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.
Gerakan perlawanan yang dicetuskan oleh Pangeran Diponegoro tersebut mampu menggerakkan kekuatan di Jawa yang kemudian membuat Belanda sangat kewalahan.
5. Perjuangan Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy merupakan pejuang dari Maluku.
Baca Juga: Jawab Soal Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Pattimura di Saparua
Kapitan Pattimura berjuang melawan VOC dan Belanda yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku dan menyengsarakan rakyat.
Hasil perjuangan Perang Pattimura pada 1817 adalah Benteng Duurstede yang berhasil direbut oleh rakyat Maluku.
Selain itu, Perang Pattimura juga berhasil menyatukan serta mengobarkan semangat rakyat Maluku dalam melawan penindasan Belanda.
6. Perjuangan I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Ketut Jelantik adalah pejuang dari Bali yang merupakan patih Kerajaan Buleleng.
I Gusti Ketut Jelantik berjuang melawan Belanda yang melakukan invasi ke Bali dan ingin menghapus hukum tawan karang.
Tidak hanya sekali, I Gusti Ketut Jelantik berperang melawan Belanda sampai sebanyak tiga kali, yakni pada Perang Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III.
Perang-perang tersebut terjadi antara tahun 1846 hingga 1849.
Nah, itulah pembahasan soal seputar pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!