adjar.id - Penjajahan Jepang di berbagai wilayah di Indonesia terjadi sejak Jepang mulai masuk ke Indonesia.
Yap, kali ini kita akan belajar tentang penjajahan Jepang yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka.
Pada awalnya, Jepang tidak langsung menyerang Pulau Jawa yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda.
Serangan pertama Jepang diarahkan ke sumber minyak yang berada di luar jawa, tepatnya di Tarakan.
Setelah berhasil menguasai ladang-ladang minyak di Tarakan, Kalimantan, Jepang kemudian melanjutkan ekspansinya ke wilayah bagian timur, tepatnya ke Ambon, Manado, Kendari, dan Morotai.
Setelah berbagai wilayah di kawasan timur berhasil dikuasai, Jepang kemudian mengarahkan ekspansinya ke wilayah barat, tepatnya ke Palembang yang kaya akan minyak.
Jatuhnya Palembang ini membuka jalan bagi Jepang untuk bisa menguasai Jawa, Adjarian.
Belanda yang saat itu masih menguasai Jawa tidak bisa melakukan banyak perlawanan terhadap Jepang.
Meskipun pada saat itu Belanda adalah salah satu bagian dari Sekutu, tetapi negara-negara Sekutu sibuk memikirkan kepentingannya masing-masing dan tidak banyak menolong.
Kemudian, pada 8 Maret 1942, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda akhirnya menyerah kepada Jepang di Kalijati.
"Jepang berhasil menguasai Indonesia di tahun 1942 setelah menguasai beberapa wilayah kemudian mengusir Belanda."
Baca Juga: Jawab Soal Latih Uji Kompetensi tentang Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Penjajahan Jepang di Berbagai Wilayah di Indonesia
Jepang masuk ke Indonesia secara bertahap, yakni melalui beberapa serangan mulai dari daerah kaya sumber daya alam di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatra, dan pulau lainnya.
Hingga akhirnya, Jepang berhasil mengalahkan Belanda di Jawa yang kaya akan sumber daya manusia.
Nah, tidak seperti Hindia Belanda yang mempunyai pemerintahan terpusat, Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah dengan pemerintahan masing-masing.
Daerah Sumatra dikuasai oleh Angkatan Darat ke-25 yang berpusat di Bukittinggi.
Lalu, Jawa dan Madura dikuasai oleh Angkatan Darat ke-16 yang berpusat di Jawa, serta Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur lainnya dikuasai oleh Angkatan Laut.
Berikut penjajahan Jepang di berbagai wilayah Indonesia.
1. Penjajahan di Enrekang
Saat Jepang berhasil menguasai Sulawesi Selatan, hanya ada sedikit perlawanan terhadap Jepang, baik dari Belanda maupun penduduk setempat.
Bahkan, sebagian penduduk dan kaum nasionalis di Makassar memberikan penyambutan meriah kepada para tentara Jepang.
Hal ini dikarenakan sebelum perang Asia Timur Raya, Jepang mendekati penduduk dan kaum nasionalis dengan berkata bahwa Jepang akan membebaskan mereka dari Belanda.
Baca Juga: Jawab Soal Latih Uji Kompetensi tentang Masuknya Jepang ke Indonesia
Ketika Jepang mendarat di Enrekang, masyarakat lokal di sana juga menyambut dengan baik karena adanya anggapan bahwa tentara Jepang akan menyelamatkan mereka.
Pada awal kedatangannya, tentara jepang bersikap baik, seperti membagikan bahan makanan dan mempropagandakan "Nippon Indonesia sama-sama".
Bendera Merah Putih juga juga diizinkan untuk dikibarkan bersama bendera Jepang serta lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan bersama lagu kebangsaan Jepang.
Akan tetapi, situasi berubah pada tahun 1943, Jepang mulai membangun bungker pertahanan untuk pasukan Jepang.
Jepang juga mulai melakukan pengerahan tenaga secara paksa untuk membangun pertahanan, menanam kapas, dan pengerjaan lahan pertanian.
Tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan makanan bagi para tentara Jepang yang berperang.
Hal ini menyebabkan kelaparan terjadi di mana-mana, kebutuhan pakaian sulit terpenuhi, dan tekanan bagi rakyat semakin berat.
2. Penjajahan di Palembang
Palembang merupakan sebuah kota yang penting bagi Jepang selama masa penjajahannya karena sumber minyak dan posisi Palembang yang strategis.
Palembang yang ada di pulau Sumatra berada di bawah penguasaan Angkatan Darat ke-25 yang pusatnya di Bukittinggi.
Pada awal kedatangan Jepang, mereka disambut dengan gembira oleh masyarakat lokal yang menganggap mereka liberator yang membebaskan Indonesia dari Belanda.
Baca Juga: Mengapa Jepang Membentuk BPUPKI?
Di bidang pemerintahan, Jepang melakukan beberapa perubahan, jabatan-jabatan tinggi pemerintahan yang awalnya diisi oleh orang Belanda diganti oleh orang Jepang.
Peranan orang pribumi hanya sebatas sampai pada tingkatan wedana saja.
Kepentingan utama Jepang di Palembang adalah untuk mendapatkan minyak buminya.
Saat itu, produk minyak bumi di Palembang bisa mencapai 82% dari total produksi di Indonesia, lo.
Kebijakan ekonomi Jepang di Palembang lebih mengarah kepada eksploitasi minyak dan mencegah upaya bumi hangus ladang-ladang minyak di Palembang.
Para kuli Badan Pembantu Pemerintah atau BPP dan romusha dikerahkan dari dalam dan luar Sumatra untuk eksploitasi minyak.
3. Penjajahan di Jawa
Pada awalnya, Jepang menunjukkan sikap baik kepada para penduduk Jawa untuk mendapat kepercayaan mereka.
Disepanjang jalan yang dilalui tentara Jepang, penduduk menyabut mereka dengan kata-kata "selamat datang" dan "banzai", sebaliknya tentara Jepang juga menyerukan "Hidup Indonesia".
Sambutan positif ini bisa dipahami sebagai ekspresi harapan rakyat Indonesia untuk lepas dari penjajahan Belanda, Adjarian.
Angkatan Darat ke-16 yang berpusat di Jakarta melakukan berbagai langkah untuk mentransformasi sistem pemerintahan di Jawa.
Baca Juga: Materi TWK CPNS Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Jepang di Indonesia
Posisi gubernur jenderal dihapuskan, seluruh Jawa dan Madura dibagi atas karesidenan, kotapraja, kabupaten, kawedanan, kecamatan, dan kelurahan atau desa.
Jabatan-jataban tinggi yang tadinya diduduki oleh orang Belanda diganti dengan orang Jepang dan orang Indonesia.
Akan tetapi, sikap Jepang kepada penduduk di Jawa berubah dengan melakukan mobilisasi dan pengerahan tenaga kerja secara paksa untuk menunjang perang.
Penduduk di Jawa juga diwajibkan untuk menyerahkan padi untuk kebutuhan pasukan Jepang.
Beras yang diambil oleh Jepang kemudian dikirim ke wilayah timur, akan tetapi pengiriman tersebut sering gagal karena serangan Sekutu.
Oleh karena itu, Jepang memaksa rakyat menyerahkan padi lagi sebagai pengganti kehilangan tersebut.
Hal ini memberikan dampak buruk bagi rakyat, banyak rakyat yang kekurangan gizi karena rakyat banyak yang didorong untuk makan makanan alternatif selain nasi.
Berbagai penderitaan ini kemudian memancing perlawanan dari bangsa Indonesia.
"Jepang melakukan penjajahan di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Enrekang, Palembang, dan Jawa."
Demikianlah gambaran seputar penjajahan Jepang di berbagai wilayah Indonesia.
Coba Jawab! |
Kapan Belanda menyerah terhadap Jepang yang membuat Jepang berhasil menguasai Indonesia? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |