Akan tetapi, paparan dari ketiga tokoh nasional tersebut belum bisa menghasilkan satu kesepakatan yang jelas.
Masalah yang paling mendasar adalah karena adanya keberagaman agama sehingga menghasilkan perbedaan pendapat antara golongan nasionalis dan agamis.
Setelah dilakukan diskusi panjang, akhirnya tercetuslah Piagam Jakarta yang di dalamnya termuat dasar negar Pancasila.
Akan tetapi, lagi-lagi tidak bisa memberikan kepuasan bagi semua pihak karena dinilai hanya mendukung agama tertentu saja.
Akhirnya, setelah terjadi diskusi lagi, sila pertama Pancasila berganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa yang bertahan hingga saat ini.
2. Berikan analisismu atas konflik bernuansa suku dan agama yang pernah terjadi di Indonesia?
Jawaban: Konflik bernuansa suku dan agama yang ada di Indonesia sangat rentan terjadi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman.
Masing-masing keberagaman dari masyarakat ini memiliki sifat dominan dan egonya masing-masing.
Sehingga, diperlukan penanaman nilai-nilai nasionalisme agar bisa menghindarkan diri dari adanya perpecahan di Indonesia.
3. Apa manfaat yang dapat diambil dari kunjungan ke kelompok minoritas?
Jawaban: Manfaat yang dapat diambil dari kunjungan kelompok minoritas adalah bisa meningkatkan sikap toleransi terhadap keberagaman masyarakat Indonesia.
Baca Juga: 5 Contoh Keragaman Budaya Indonesia
Selain itu, kita juga dapat menghargai adanya perbedaan suku, bahasa, dan budaya di Indonesia.
4. Setelah kalian berkunjung ke kelompok minoritas, bagaimana persepsi kalian terhadap mereka?
Jawaban: Persepsi saya terhadap kelompok minoritas adalah kita sebagai masyarakat Indonesia saling menjunjung tinggi toleransi.
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi persatuan dan ikut membantu kelompok minoritas untuk mendapatkan haknya.
Nah, itulah pembahasan soal Uji Pemahaman tentang kolaborasi antarbudaya di Indonesia, Adjarian.
Tonton juga video ini, yuk!