Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia
Seni rupa modern Indonesia dimulai dengan masuknya pengaruh seni rupa Eropa melalui pemerintahan kolonial Belanda di akhir abad ke-19.
Hal ini diawali oleh Raden Saleh Sjyarif Boestaman yang mendapatkan beasiswa untuk belajar seni lukis di Belanda.
Sementara pemerintah kolonial Belanda juga mendidik warga pribumi belajar menggambar untuk memenuhi kebutuhan juru gambar.
Perkembangan ini membawa pengaruh besar pada seni rupa Indonesia dalam konsep dan cara penggambaran suatu objek.
Dalam hal konsep, di antaranya memperkenalkan pengelompokan seni rupa ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni murni dan seni terapan.
Seni murni adalah karya seni yang diciptakan dengan tujuan keindahan, sementara seni terapan adalah seni yang memiliki fungsi langsung atau bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Primadi Tabrani, pemisahan seperti itu tidak dikenal dalam tradisi seni rupa Indonesia di masa lalu.
Menurutnya, sesuatu yang indah itu harus fungsional atau berguna langsung dan yang fungsional itu harus indah.
Dalam hal teknik, seni rupa modern memperkenalkan cara pengolahan elemen-elemen rupa, seperti garis, bentuk, tekstur, warna, dan runag, baik untuk karya dua dimensi maupun karya tiga dimensi.
“Raden Saleh yang mendapatkan beasiswa untuk belajar seni lukis di Belanda menjadi awal lahirnya seni rupa modern Indonesia.”
Baca Juga: Klasifikasi Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya, Materi Seni Rupa Kelas 10 Kurikulum Merdeka