adjar.id – Dalam buku Sejarah kelas 10 Kurikulum Merdeka, terdapat soal Lembar Aktivitas 8 di halaman 54.
Soal tersebut memuat lima pertanyaan yang berasal dari teks “C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School di Yogyakarta Tahun 1919-1950” di halaman 51.
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut yang nantinya dapat Adjarian jadikan sebagai referensi.
Teks “C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School di Yogyakarta Tahun 1919-1950” termasuk peristiwa sejarah di Indonesia.
Sejarah tidak bisa terlepas dari unsur manusia, ruang, dan waktu.
Sebuah peristiwa sejarah selalu terintegrasi dengan aspek-aspek kehidupan manusia.
O iya, sejarah sebagai peristiwa memiliki arti bahwa sejarah merupakan realitas atau kenyataan yang terjadi di masa lalu.
Untuk menilai kebenarannya, peritiwa sejarah harus mempunyai berbagai bukti yang menguatkan peristiwa tersebut.
Misalnya dengana danya saksi mata peristiwa sejarah, peninggalan-peninggalan sejarah, catatan sejarah, dan dokumen sejarah.
Sejarah sebagai peristiwa memiliki keterkaitan juga dengan aspek-aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya.
Nah, berikut pembahasan soal Lembar Aktivitas 8 dari teks “C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School di Yogyakarta Tahun 1919-1950”.
Baca Juga: Mengapa Kronologi Sejarah Diperlukan?
Soal Lembar Aktivitas 8 Teks “C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School di Yogyakarta Tahun 1919-1950”
1. Buatlah kronologi sejarah sekolah kejuruan!
Jawaban: Awalnya, pendidikan di Indonesia berawal dari pendidikan yang berbasis keagamanan.
Pada zaman tersebut, para pemuka agama sudah mengembangkan sistem pendidikan yang terstruktur dari segi tingkatan ataupun isinya.
Akan tetapi, sistem pendidikan dalam bentuk sekolah atau seperti sekolah pada saat ini dimulai pada abad ke-16.
Sekolah pertama di Indonesia dibangun oleh penguasa Portugis di Maluku yang berupa seminari untuk anak-anak pribumi.
Sekolah kejuruan pertama di Indonesia dibangun di Surarabaya pada tahun 1853 oleh Belanda dengan nama Ambachts School van Soerabia atau Sekolah Pertukangan Surabaya.
Sekolah ini ditunjukkan bagi anak-anak Indo dan Belanda yang pada tahun 1856 dibangun sekolah serupa di Jakarta.
Pada tahun 1860, Pemerintah Hindia Belanda mengusahakan sekolah kejuruan di Surabaya ditunjukkan untuk golongan Eropa saja.
2. Jelaskan pengaruh Politik Etis pada perkembangan sekolah kejuruan!
Baca Juga: Periodisasi Sejarah Indonesia, Materi Sejarah kelas 10 Kurikulum Merdeka
Jawaban: Pengaruh Politik Etis pada perkembangan sekolah kejuruan di antaranya:
- Perkembangan pendidikan di Indonesia memiliki tahapan baru menjadi lebih progresif saat memasuki tahun 1901 yang disesuaikan dengan kebutuhan bagi pribumi.
- Pengaruh dari implementasi perluasan dan pendirian pendidikan adalah untuk memunculkan kaum intelektual Indonesia.
- Terbukanya kesempatan bagi generasi muda di Indonesia untuk merasakan pendidikan di negara-negara dengan pengetahuan yang lebih luas.
3. Jelaskan mengapa didirikan Prinses Juliana School?
Jawaban: Tujuan dari didirikannya Prinses Juliana School yaitu:
- Memenuhi kebutuhan tenaga ahli bagi perusahaan swasta di Hindia Belanda.
- Penyelenggaraan Prinses Jualiana School dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda karena sekolah ini termasuk sekolah teknik negeri.
4. Jelaskan perbedaan Prinses Juliana School pada zaman Hindia Belanda, pendudukan Jepang, dan kemerdekaan!
Jawaban: Pada zaman Hindia Belanda, Prinses Jualiana School didirikan dengan tujuan memenuhi tenaga ahli dengan upah yang murah bagi pemerintah Hindia Belanda.
Adanya perkembangan bidang industri dan perusahaan asing membuat tenaga ahli sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Dampak Perkembangan Kolonialisme dalam Bidang Pendidikan di Indonesia
Untuk menghemat kas pemerintah Hindia Belanda, mereka membangun Prinses Juliana School.
Sementara pada masa pendudukan Jepang, Prinses Juliana School tetap dibolehkan untuk berkegiatan, akan tetapi segala yang berhubungan dengan Belanda dihapuskan.
Pemerintah Jepang membuat satu kesatuan tentara yang berasal dari murid-murid sekolah, termasuk dari Prinses Juliana School.
Setelah kemerdekaan, kepemilikan Prinses Juliana School berganti ke tangan Indonesia dan berganti nama menjadi sekolah teknik atau Sekolah Teknik Menengah I Jetis.
Kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa dengan menerapkan beberapa perubahan, salah satunya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
5. Buatlah tulisan sejarah secara singkat tentang sekolah kalian, penjelasan mencakup: kronologi pemkembangan atau perubahan sekolah kalian dari waktu ke waktu!
Jawaban: Tulisan ini dibuat berdasarkan sejarah sekolah kalian masing-masing yang bisa diketahui dengan bertanya kepada guru atau pengurus sekolah lainnya.
Nah, itulah pembahasan soal Lembar Aktivitas 8 dari teks “C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School di Yogyakarta Tahun 1919-1950”.