3 Jenis Apresiasi Seni Rupa, Materi Seni Rupa Kelas 11 Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Jumat, 4 November 2022 | 17:20 WIB
Apresiasi seni rupa terbagi menjadi tiga jenis, salah satunya apresiasi empatik. (pixels/Stacey Gabrielle Koenitz Rozells)

adjar.id Apresiasi seni rupa merupakan salah satu bentuk penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya seni rupa.

Hal ini dilakukan karena di dalam karya seni terdapat unsur-unsur keindahan yang bisa dinikmati oleh para penikmat seni.

Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai berbagai jenis dari apresiasi seni rupa yang menjadi materi Seni Rupa kelas 11 Kurikulum Merdeka.

O iya, apresiasi berasal dari bahasa Latin, yaitu appretiatus yang artinya penghargaan atau penilaian.

Sementara seni adalah sesuatu yang mempunyai nilai keindahan dan diciptakan oleh manusia yang hasilnya disebut dengan karya seni.

Jadi, apresiasi seni adalah proses penghayatan terhadap suatu karya seni yang dihargai dan dihormati.

Apresiasi seni ini bisa diartikan sebagai suatu bentuk kesadaran seseorang dalam menilai karya seni melalui penghayatan.

Ada tiga domain yang digunakan dalam apresiasi seni, yaitu perasaan, penilaian, dan empati.

“Apresiasi seni rupa merupakan salah satu kegiatan mengindra suatu karya seni rupa yang bertujuan menilai keindahan atau kaidah seni rupa.”

Jenis Apresiasi Seni Rupa

Berdasarkan tingkat kemampuan dalam berapresiasi, apresiasi seni rupa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Baca Juga: Jawab Soal Tujuan, Manfaat, serta Fungsi Kritik Karya Seni Rupa

1. Apresiasi Empatik

Secara harfiah, empatik adalah ikut merasakan atau memikirkan hal yang dirasakan oleh orang lain.

Dalam apresiasi empatik, apresiator atau orang yang mengapresiasi seni berusaha ikut merasakan apa yang digambarkan di dalam karya seni.

Contohnya, saat kita melihat lukisan yang menggambarkan penderitaan, maka kita akan ikut merasakan apa yang digambarkan oleh seniman tersebut.

Jadi, jenis apresiasi ini lebih melibatkan perasaan apresiator dengan karya seni rupa yang dibuat oleh seniman.

“Apresiasi empatik lebih menggunakan perasaan atau suasana untuk merasakan hasil karya yang dibuat seniman.”

2. Apresiasi Estetis

Dalam apresiasi estetis, apresiator bukan hanya merasakan suasana seperti yang ada pada apresiasi empatik.

Apresiator dalam jenis apresiasi ini berusaha untuk memahami karya tersebut.

Hal ini dilakukan dengan cara mengeksplorasi lebih jauh lagi karya seni tersebut dengan menelisik unsur-uinsur visual pada karya tersebut.

Tujuannya adalah untuk memahami pesan yang ingin disampaikan oleh senimannya melalui karya yang dibuat.

Baca Juga: Jawab Soal Tes Tulis tentang Pameran Karya Seni Rupa

O iya, biasanya apresiator akan mencari jawaban atas pertanyaannya dalam dirinya sendiri terhadap seniman karya tersebut.

"Apresiasi estetis merupakan jenis apresiasi yang berusaha memahami karya seni."

3. Apresiasi Kritis

Apresiasi kritis adalah apresiasi untuk menilai kualitas suatu karya seni.

Apresiasi kritis biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas di bidang seni sesuai yang diamati.

Berbeda dengan apresiasi empatik dan estetis, apresiasi kritis lebih menekankan pada penilaian yang objektif berdasarkan ilmu seni yang dipelajari.

Dalam kegiatan apresiasi kritis, apresiator akan melakukan berbagai analisis mendalam, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Dari analisis yang dilakukan tersebut, apresiator akan melakukan pemaknaan dan penilaian terhadap karya seni.

Hasil dari apresiasi kritis ini berupa catatan kritik yang dapat dipublikasikan melalui media publikasi, seperti media massa, buku, dan sejenisnya.

“Catatan apresiasi kritis nantinya bisa menjadi rujukan apresiasi oleh para penikmat seni, pedagang seni, kolektor, dan masukan bagi seniman karya tersebut.”

Itu tadi tiga jenis apresiasi seni rupa yang meliputi apresiasi empatik, estetis, dan kritis."

Baca Juga: Klasifikasi Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya, Materi Seni Rupa Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Coba Jawab!

Apa yang dimaksud dengan apresiasi empatik?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton juga video ini, yuk!