adjar.id – Sudah sejak zaman dahulu, terdapat beberapa anggapan tentang jagat raya dan alam semesta.
Sejak zaman dahulu, manusia sudah dibuat kagum dengan berbagai fenomena yang terjadi di jagat raya dan alam semesta.
Berbagai fenomena alam tersebut menyebabkan munculnya berbagai peryanyaan dalam pikiran manusia.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai empat anggapatan manusia tentang jagat raya dan alam semesta yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
Jagat raya dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk dipelajari.
Jagat raya adalah ruang yang sangat luas yang tidak terbatas dan mencakup miliaran benda-benda angkasa.
Alam semesta juga terdiri atas miliaran galaksi yang masing-masing galaksi mempunyai banyak bintang, Adjarian.
Setiap benda langit yang ada di jagat raya saling terikat pada suatu kumpulan atau susunan tertentu.
Benda-benda langit tersebut bisa dilihat dengan mata secara langsung dan ada juga yang membutuhkan bantuan teleskop untuk melihatnya.
Berikut penjelasan mengenai anggapan jagat raya dan alam semesta.
“Besar dan kecilnya ukuran dari benda langit yang terlihat di jagat raya, tergatung dari jarak benda langit tersebut.”
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Bumi dan Jagat Raya dalam Ilmu Geografi
Anggapan Tentang Jagat Raya dan Alam Semesta
Adjarian, berikut ini adalah beberapa angapan manusia tentang jagat raya dan alam semesta sejak dahulu sampai saat ini, yaitu:
1. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan antroposentris atau egosentris dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif.
Manusia ini pada awalnya menganggap bahwa manusia sebagai pusat dari alam semesta.
Pada waktu menyadari ada bumi dan langit, manusia mengangap matahari, bulan, bintang, dan bumi serupa dengan makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
“Anggapan antroposentris atau geosentris menganggap manusia merupakan pusat dari alam semesta.”
2. Anggpan Geosentris
Anggapan geosentris menempatkan bumi sebagai pusat dari alam semesta.
Geosentris berasal dari kata geo yaitu bumi dan centrum yaitu titik pusat.
Anggapan ini dimulai sekutar abad VI sebelum Masehi, saat pandangan egosentris mulai ditingalkan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Galaksi dan Jenis-Jenis Galaksi, Materi Geografi Kelas 10 SMA
Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentram adalah Claudius Ptolemeus.
Ptolemoeus melakukan observasi di Alexandria, yaitu kota pusat budaya Mesir di masa lalu.
Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah bumi, sehingga bumi ini dikelilingi oleh bintang-bintang dan matahari.
3. Anggapan Heliosentris
Majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang juga semakin kritis membuat bergesernya anggapan geosentris.
Pandangan heliosentris dianggap sebagai pandangan yang revolusioner dengan menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan astronomi, Nicholas Copernicus pada tahun 1507 menulis sebuah buku berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium.
Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet.
Bahwa bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari.
Perputaran bumi dari barat ke timur menyebabkan terjadinya siang dan malam.
“Anggapan heliosentris dikemukakan oleh Nicholas Copernicus, bahwa matahari merupakan pusat jagat raya.”
Baca Juga: Mengenal Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta
4. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat tata surya.
Galaktosentris dimulai pada tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat.
Sehingga, bisa memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.
Nah, itu tadi Adjarian, empat anggapan manusia tentang jagat raya dan alam semesta, salah satunya adalah anggapan heliosentris.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan anggapan geosentris? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Tonton juga video ini, yuk!