Disintegrasi Sosial: Gejala dan Bentuk-Bentuk

By Nabil Adlani, Rabu, 28 September 2022 | 08:30 WIB
aksi kriminalitas menjadi salah satu bentuk disintegrasi sosial. (pexels/kat wilcox)

adjar.id – Konflik yang terjadi di masyarakat bisa menyebabkan munculnya disintegrasi sosial.

Hal ini sangat berbahaya jika tidak ditangani, karena bisa menganggu stabilitas nasional negara, Adjarian.

Konflik di masyarakat biasanya muncul karena beberapa sebab, seperti perbedaan agama, bahasa, ras, budaya, dan ideologi.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenau gejala dan bentuk-bentuk disintegrasi sosial yang menjadi materi sosiologi kelas 12 SMA.

O iya, disintegrasi adalah lunturnya norma dan nilai dari masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga masyarakat.

Biasanya, situasi disintegrasi ini dipengaruhi oleh munculnya ketidaksepahaman di antara anggota, ketidakpatuhan terhadap norma, tidak berfungsinya sanksi, dan lain sebagainya.

Secara harfiah, disintegrasi bisa dimaknai sebagai suatu perpecahan yang terjadi dalam suatu kelompok.

Jadi, disintegrasi sosial adalah suatu perpecahan dalam kelompok masyarakat karena beberapa faktor.

Penyebab terjadinya suatu disintegrasi bermacam-macam, di antaranya konflik sosial, interaksi sosial yang tergangu, terancamnya integrasi sosial, dan lain sebagainya.

Yuk, kita cari tahu mengenai gejala dan bentuk-bentuk disintegrasi sosial berikut ini, Adjarian!

“Disintegrasi sosial dapat berbentuk dikriminasi, demonstrasi, kriminalitas, konflik agama, dan lain sebagainya.”

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Terjadinya Konflik