Acara pertama yang dilangsungkan pada tradisi tedak siten adalah memandu anak untuk berjalan di atas jenang dengan tujuh warna.
Adapun ketujuh warna tersebut terdiri atas merah, putih, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Anak akan berjalan dari jenang warna gelap menuju terang.
Upacara ini menyimbolkan lika-liku hidup yang akan dihadapi oleh anak.
Banyaknya lika-liku ini bukan berarti membuatnya menjadi menyerah, tetapi tetap dihadapi dengan lapang dada.
2. Menginjak Tangga yang Terbuat dari Tebu
Selanjutnya, anak akan dipandu untuk menginjak tangga yang terbuat dari tebu dan kemudian kembali turun.
Tebu yang digunakan adalah terbu Arjuna, diharapkan anak dapat menjadi pejuang seperti tokoh Arjuna dalam pewayangan Mahabarata.
3. Diletakkan di Atas Tumpukan Pasir
Setelah menaiki tangga tebu Arjuna, anak akan dibimbing untuk berjalan dua langkah dan diletakkan di atas tumpukan pasir.
Selanjutnya, anak akan diminta untuk memainkan kakinya di pasir atau disebut "ceker-ceker".
Upacara ini melambangkan kegigihan anak untuk mendapatkan keinginannya di masa depan.
Baca Juga: Memahami Makna Gugur Gunung, Tradisi Gotong Royong yang Hampir Hilang