Jawab Soal Jenis Citraan dalam Puisi, Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka

By Aldita Prafitasari, Senin, 26 September 2022 | 10:00 WIB
Terdapat soal jenis citraan dalam puisi, buku Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka, Bab 6, halaman 165-167. (Unsplash)

adjar.id - Ada soal yang meminta kita untuk menganalisis jenis citraan dalam penggalan puisi, Adjarian.

Soal tersebut terdapat pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X, Bab 6, halaman 165-167.

Ada sepuluh puisi yang harus kita temukan jenis citraan dan efeknya bagi pembaca.

Pengimajian atau citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembacanya.

Dengan adanya citraan ini, pembaca seolah-olah bisa ikut merasakan apa yang ditulis oleh penulis.

Berikut pembahasan soal tersebut yang bisa Adjarian jadikan sebagai referensi.

Simak, yuk!

Bacalah dengan saksama kutipan teks puisi tersebut, kemudian tentukan jenis citraan dan efeknya bagi pembaca.

Tabel 6.5 Isian jenis citraan dalam puisi

1. Kutipan Puisi: 

Kebun Hujan

Baca Juga: Jawab Soal Telaah Majas dalam Puisi 'Padamu Jua', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka

Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/

berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan.

(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)

Jenis Citraan: Penglihatan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat

2. Kutipan Puisi: 

Asmarandana

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/ hujan dari daun,/

karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda/ serta langkah

(Goenawan Muhammad, Antologi Asmaradana, 1992)

Jenis Citraan: Pendengaran

Baca Juga: Langkah-Langkah Menemukan Makna Puisi

  

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar

3. Kutipan Puisi: 

Pemandangan Senjakala

Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/

Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda

(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)

Jenis Citraan: Pendengaran

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar

4. Kutipan Puisi: 

Di Sisimu

Dekaplah aku meski bukan/ untuk yang terakhir kali.

Baca Juga: Komponen-Komponen Penting dalam Puisi

  

Angin terasa dingin/di batin.

(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)

Jenis Citraan: Perabaan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut meraba

5. Kutipan Puisi: 

Diponegoro

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Baca Juga: Jenis-Jenis Puisi

  

Terjang

(Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)

Jenis Citraan: Gerakan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut bergerak

6. Kutipan Puisi: 

Pembicaraan

yang ada hanya sorga. Neraka

adalah rasa pahit di mulut

waktu bangun pagi

(Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)

Jenis Citraan: Pengecapan

Baca Juga: Contoh Puisi tentang Bencana Alam Gempa Bumi

  

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mengecap

7. Kutipan Puisi: 

Kebun Hujan

Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin/

dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.

(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)

Jenis Citraan: Penglihatan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat

8. Kutipan Puisi: 

Di Tengah Jalan

Sayup-sayup terdengar suara kereta penghabisan/

Baca Juga: Jenis-Jenis Puisi Baru dan Ciri-cirinya dalam Bahasa Indonesia

  

Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan kematian/

Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan.

(Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)

Jenis Citraan: Pendengaran

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar

9. Kutipan Puisi: 

Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi

aku melihat diam

tak seorang saja

tapi satu bangsa

kulihat batu

Baca Juga: Aspek-Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Pembacaan Puisi

padahal manusia

menunggu waktu

(Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu. 1994)

Jenis Citraan: Penglihatan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat

10. Kutipan Puisi: 

Suara Terompet Akhir Tahun

di ujung malam sedingin

es dalam kulkas;

apa yang kau harap

dari suara

Baca Juga: Mengenal Puisi, Unsur Pembentuk Puisi, dan Struktur Batin Puisi

terompet akhir tahun?

(Soni Farid Maulana, Antologi Selepas Kata, 2004)

Jenis Citraan: Perabaan

Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah ikut meraba

Nah, itulah pembahasan soal jenis citraan dalam puisi, salah satu soal buku Bahasa Indonesia kelas X, Adjarian.