adjar.id - Ada yang pernah menarikan atau melihat pementasan tari Bambangan Cakil?
Tari Bambangan Cakil merupakan tari tradisional Jawa, tepatnya berasal dari Solo.
Bukan hanya sekadar penghibur, Tari Bambangan Cakil ini memiliki makna dan nilai filosofis tersendiri, Adjarian.
Tari tradisional asal Solo satu ini diambil dari kisah pewayangan Mahabharata.
Sesuai dengan kisah asalnya, pemeran dalam tarian ini pun merupakan salah satu anggota Pandawa, yaitu Arjuna.
Arjuna dinilai sebagai kesatria yang andal dalam berperang, baik, lembut, tetapi juga tegas.
Karakter ini cocok dipentaskan untuk melawan sang raksasa.
Lalu, apa pesan atau makna yang ingin disampaikan di balik tari Bambangan Cakil?
Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Makna Tari Bambangan Cakil
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tari Bambangan Cakil diambil dari salah satu adegan kisah pewayangan Mahabharata.
Baca Juga: Mengenal 4 Tari Tradisional Asal Jawa, Salah Satunya Tari Bondan
Meskipun diambil dari kisah pewayangan, pementasan adegan ini tidak menggunakan dialog, melainkan hanya gerakan saja.
Pertunjukan Tari Bambangan Cakil menjadi simbol pertarungan antara seorang kesatria melawan raksasa.
Tokoh kesatria dalam pementasan Bambangan Cakil adalah Arjuna yang melawan raksasa Cakil.
Mengapa disebut Bambangan?
Sebab, Bambangan sendiri adalah istilah untuk menyebut kesatria di keluarga Pandawa.
Akhir dari kisah ini adalah tewasnya Cakil yang tertusuk oleh senjata miliknya sendiri.
Kisah Bambangan Cakil memberikan pelajaran bahwa sekuat apapun sifat jahat, nantinya juga akan kalah oleh kebaikan, bahkan ia akan kalah dengan kejahatannya sendiri.
Terdapat dua jenis gerak dalam tarian Bambangan Cakil.
Penari yang memerankan tokoh Bambangan akan membawakan ragam tari halus, sementara yang memerankan Cakil akan membawakan ragam tarian bapang.
Busana Tari Bambagan Cakil
1. Kathok: Celana kain selutut
Baca Juga: Daftar Tari Tradisional dari 34 Provinsi di Indonesia
2. Jarik: Kain batik yang juga dipasang selutut
3. Stagen: Kain yang dililitkan pada pinggang untuk mengencangkan kain
4. Sampur: Selendang tari
5. Gumbala: Kumis palsu
6. Sumping: Aksesori telinga, berbentuk seperti sayap burung
7. Kuku pancanaka: Kuku palsu panjang dan runcing
8. Gimbalan: Rambut tebal untuk raksasa
9. Endhing: Senjata panah
10. Kelat bahu: Aksesori gelang
11. Kalung ulur: Kalung manik-manik
12. Simbar dada: Aksesori bulu dipasang di dada
Baca Juga: Tari Gambyong: Tari Tradisional Asal Kota Surakarta
13. Praba: Lengkungan segitiga, biasa digunakan Raden Gatotkaca
Nah, itulah makna tari tradisional Jawa Bambangan Cakil.
Coba Jawab! |
Siapa kesatria yang memerankan tokoh Bambangan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |