adjar.id - Di sini ada yang suka mempelajari tari tradisional Jawa?
Suku Jawa adalah suku yang kaya akan budaya, salah satunya adalah tari tradisional.
Ada banyak tari tradisional yang berkembang di Jawa dan tersebar di berbagai daerah, Adjarian.
Mulai dari tarian rakyat hingga tarian-tarian sakral yang berkembang di keraton.
Setiap tarian tradisional ini tentunya mengandung nilai filosofis yang tinggi.
Bagi Adjarian yang belum berkesempatan untuk mempelajari tarian tradisonal Jawa, tak ada salahnya untuk menyimak pengertian dan makna di baliknya.
Kali ini kita akan membahas empat tarian tradisional Jawa, yaitu tari Gambyong, tari Serimpi, tari Bondan, dan tari Bambang Cakil.
Seperti apa makna tarian-terian tersebut.
Kita cari tahu bersama di bawah ini, yuk!
Tarian Tradisional Jawa dan Maknanya
1. Tari Gambyong
Baca Juga: Pengertian Tari Tradisional, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya
Tari Gambyong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya Kota Surakarta.
Tarian satu ini umum digunakan untuk penyambutan tamu, seperti pada acara pernikahan atau penyambutan tamu pemerintahan.
Tari Gambyong merupakan tarian rakyat yang dulunya digunakan sebagai salah satu bagian dari upacara pertanian, supaya padi yang ditanam dapat tumbuh subur.
Saat ini, Kadipaten Mangkunegaran sudah membakukan dan menata ulang gerakan tari Gambyong.
Terdapat beberapa macam koreografi tari Gambyong, contohnya seperti tari Gambyong Pangkur.
2. Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan salah satu contoh tarian tradisonal Jawa yang cukup tua, Adjarian.
Diperkirakan tari Serimpi sudah ada zaman Kesultanan Mataram sekitar tahun 1613-an.
Tak sembarangan, Serimpi merupakan tarian sakral dan hanya dapat dipentaskan di area keraton saja, tidak bisa disamakan dengan tarian lain.
Bahkan, hanya orang-orang terpilih yang dapat menarikan tarian ini.
Tarian ini diperagakan oleh empat orang perempuan yang melambangkan air, api, angin, dan bumi.
Baca Juga: Mengenal Tari Tradisional dan Tari Kreasi, Apa Perbedaannya?
Saat ini, tari Serimpi sudah banyak diajarkan di akademi tari, baik di Yogyakarta maupun Surakarta.
Wah, istimewa sekali, ya!
3. Tari Bondan
Tarian tradisional asal Jawa selanjutnya adalah tari Bondan. Tari Bondan adalah tarian yang diperagakan perempuan.
Ciri khas Tari Bondan adalah properti yang digunakan, yakni payung, boneka bayi, dan kendi.
Pada tarian ini, para penari akan menggendong boneka dan memutar payung di atas kendi dengan berhati-hati.
Tarian ini melambangkan kelembutan seorang ibu dalam merawat dan menjaga anaknya.
4. Tari Bambang Cakil
Berbeda degan ketiga tari sebelumnya, tari Bambang Cakil diperagakan oleh laki-laki.
Tarian ini berkisah tentang seorang kesatria yang berperang melawan raksasa.
Sosok kesatria tersebut melambangkan watak pemberani, halus, dan lemah lembut.
Baca Juga: Tari Gambyong: Tari Tradisional Asal Kota Surakarta
Makna yang disampaikan dari tarian ini adalah kebaikan yang akan selalu menang atas kejahatan.
Itulah empat contoh tarian tradisional asal Jawa dan masing-masing maknanya.
Coba Jawab! |
Pada mulanya, tari Gambyong digunakan untuk... |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Simak video berikut, yuk!