Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli, Materi Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Selasa, 2 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Ilmu antropologi mempelajari tentang gejala manusia dan kebudayaannya. (pexels/Abhishek Bora)

adjar.idPengertian antropologi juga diutarakan oleh para ahli.

Secara etimologi, antropologi berasal dari bahasa Yunai, yaitu Anthropos atau manusia dan logos adalah ilmu.

Sehingga, antropologi adalah ilmu yang mempunyai berbagai metode dalam mempelajari, menjelaskan, atau menerangkan gejala manusia.

Gejala-gejala ini meliputi tentang sifat manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lain, Adjarian.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian antropologi menurut para ahli yang menjadi materi antropologi kelas 11 Kurikulum Merdeka.

Adanya spesialisasi keilmuan dalam antropologi, antropologi membuka pemikiran atau cakrawala kita tentang cara hidup masyarakat dalam melintasi ruang dan waktu.

Hingga akhirnya, ilmu antropologi mengalami berbagai bentuk perkembangan dalam mengkaji sifat manusia.

Yuk, kita cari tahu pengertian tentang antropologi menurut para ahli berikut ini, Adjarian!

“Antropologi diartikan sebagai ilmu untuk mencapai pengertian tentang manusia dengan mempelajari ras, bentuk fisik, identitas, dan kebudayaan.”

Baca Juga: Mengapa Antropologi Penting untuk Dipelajari?

Pengertian Antropologi

Berikut para ahli yang mengutarakan tentang pengertian antropologi, di antaranya:

1. Franz Boas

Franz Boas adalah salah seorang peletak dasar dari antropologi modern yang terkenal dengan teori tentang relativisme budaya.

Boas menyakini bahwa semua masyarakat pada dasarnya adalah setara dan semua budaya pada dasarnya harus dipahami dalam konteks budaya mereka sendiri.

Dalam konteks antropologi sebagai disiplin ilmu, Boas mengenalkan sebuah model penelitian antrologis yang digerakkan semangat mendapatkan fakta dilapangan.

Hal ini dilakukan tanpa adanya prasangka, mencatatnya, dan melaporkannya seobjektuf mungkin.

Jadi, menurut Boas, penelitian di lapangan adalah pengaplikasian ilmu antropologi.

“Bagi Boas, antropologi adalah studi holistic tentang budaya dan pengalami yang mengintegrasikan antropologi budaya, arkeologi, antripologi lingustik, dan antropologi fisik.”

Baca Juga: Jurusan Antropologi: Deskripsi, Mata Kuliah, dan Prospek Kerjanya

Selain itu, menurutnya antropologi juga harus memuat statistika atau data angkat yang bisa memperkuat argumentasi saat menjelaskan hubungan di masa lalu.

Sehingga, antropologi bisa dimasukkan dalam ilmu sosial atau ilmu alam sesuai fokus penelitiannya.

2. Bronislaw Malinowski

Bronislaw Malinowski adalah salah seorang bapak pendiri disiplin ilmu antropologi yang merumuskan penelitian dan penulisan etnografi.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari ilmu antropologi sekaligus membedakannya dengan ilmu sosiologi.

O iya, Malinowski juga menjadi pencetus teori fungsionalisme dalam kebudayaan, lo.

Menurut Malinowski, seseorang yang melakukan riset harus berdiam lama di tempat masyarakat yang diteliti agar bisa mengamati dan melihat kehidupan masyarakat.

Jadi, peneliti tidak hanya mengamati, tetapi terlibat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut.

”Menurut Malinowski, seorang peneliti harus bisa menguasai bahasa masyarakat setempat agar memudahkan dalam penelitian dan pengamatan.”

Baca Juga: Jenis Seni Sastra Hasil Akulturasi Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Nusantara

Hasil dari catatan pengamatan, keterlibatan, dan wawancara dengan masyarakat ini kemudian ditulis secara mendalam yang disebut etnografi.

Nah, yang dilakukan oleh Malinowski inilah yang kemudian menjadi model baku penulisan dan penelitian etnografi sampai saat ini, Adjarian.

Dari penelitian lapangan inilah Malinowski kemudian mengembangkan teori fungsionalisme.

Menurutnya, masyarakat saling terintegrasi karena adanya hubungan fungsional antarunit sosial yang satu dengan lainnya.

Lebih jauh, menurut Malinowski, tugas utama antropologi adalah untuk merumuskan kontribusi pada kehidupan sosial dan kultural manusia.

Selain itu juga untuk menelaah fenomena sosial agar bisa memehami hakikat keberadaannya.

3. Ruth Benedict

Ruth Benedict adalah salah satu antropologi perempuan yang mengembangkan etos kebudayaan dan kepribadian nasional.

“Analisis fungsional menurut Malinowski menduduki unsur sosial dan kultur manusia dalam konteks yang luas dan saling memengaruhi.”

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Culture Shock, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Benedict meneliti dan membandingkan kebudayaan yang saling berjauhan, yaitu Indian Pueblo Zuni, kebudayaan Dobu, dan kebudayaan Indian.

Dari penelitian ini, Benedict merumuskan tiga pola kebudayaan, yaitu:

Apollonian, yakni kepribadian yang selalu mencari etos keselarasan.

Schizophrenian, yakni kebudayaan yang selalu bersifat curiga, takut sesame, tidak suka menolog, dan saling bergotong royong.

Dionysian, yakni kebudayaan dengan kepribadian yang dinamis, agresif, dan suka bersaing.

Menurutnya, seorang ahli antropologi bisa mendeskripsikan etos dari suatu kebudayaan dengan cara menganalisis berbagai sifat unsur kebudayaan.

Nah, itu tadi Adjarian, pengertian antropologi menurut para ahli, salah satunya adalah Franz Boas.