Bagaimana Sejarah Kapal Pinisi?

By Nabil Adlani, Jumat, 29 Juli 2022 | 20:40 WIB
Kapal pinisi termasuk sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco. (unsplash/Michael Blum)

adjar.id – Adjarian, sudah tahu sejarah kapal pinisi?

Kapal pinisi adalah salah satu sebutan bagi kapal yang menggunakan sistem tiang, tali, dan layer.

Akan tetapi, banyak yang mengira bahwa pinisi adalah nama dari sebuah kapal.

Padahal, pinisi adalah sebuah sistem layer, tiang, dan konfigurasinya yang di pasang dalam sebuah lambung kapal.

Tahu tidak, sistem kapal ini diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri, lo.

Yap, Suku Konjo dari Sulawesi merupakan suku yang menemukan sistem pinisi yang unik ini.

O iya, pinisi juga menjadi jenis perahu layer yang menjadi kebanggan dari Kesultanan Makassar.

Pada akhir tahun 2017, UNESCO telah menetapkan pembuatan kapal sistem pinisi ini menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia.

Yuk, kita cari tahu sejarah kapal pinisi berikut ini, Adjarian!

Baca Juga: Bagaimana Cara ke Gili Trawangan dari Lombok?

Sejarah Kapal Pinisi

Sejarah awal kapal pinisi ini dibuat sejak abad ke-14 M oleh salah satu putra mahkota Kerajaan Luwu yaitu Sawerigading.

Awalnya, kapal pinisi ini dibuat dengan bahan dasar pohon walengreng yang dikenal sebagai pohon yang tidak rapuh.

Kapal pinisi pertama dibuat dengan tujuan untuk berlayar menuju Tiongkok untuk merantau.

Akan tetapi dalam perjalan pulau, kapal ini harus karam di lautan karena diterjang ombak besar hingga pecah menjadi tiga bagian.

Ketiga bagian kapal pinisi ini kemudian tersebar ke tiga wilayah berbeda, yaitu daerah Tanah Lemo, Bira, dan Ara.

Kapal pinisi ini banyak digunakan oleh suku Bugis di Sulawesi sebagai sarana transportasi dan sarana untuk memancing.

Nama pinisi sendiri diberikan oleh Raja Tallo dan ada juga yang menyebutkan bawa nama pinisi diambil dari bahasa Bugis yang artinya sisip.

Meski sudah ada sejak abad ke-14, kapal pinisi baru benar-benar ditemukan pada sekitar abad ke-19.

Baca Juga: Mengenal Profesi Nahkoda, Apa Saja Peran dan Tanggung Jawabnya?

Sementara pinisi asli Sulawesi pertama kali dibuat pada tahun 1906 oleh para pengrajin dari daerah Tanah Lemo dan Ara, Sulawesi Selatan.

Kapal dengan sistem pinisi ini memiliki toal tujuh sampai delapan layat yang membentang pada dua tiang yang berdiri tegak.

O iya, dalam sejarahnya, kapal pinisi ini juga pernah mengarungi Samudra lus sampai ke Filipina, Semenanjung Malaka, Madagaskar, dan Meksiko, lo.

Jenis-Jenis Kapal Pinisi

Kapal pinisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pinisi Lambda

Pinisi lambda merupakan memiliki bentuk yang lebih modern jika dibandingkan dengan jenis kapal lainnya.

Hal ini karena di dalam pinisi lambda sudah ada mesin atau motor dieselnya sehingga sudah tidak lagi menggunakan tenaga angin.

Selain itu, ukuran pinisi lambda ini juga lebih besar dibadingkan kapal lainnya, sehingga dapat menampung beban lebih banyak.

Baca Juga: Benarkah Terdapat Kapal Pesiar Terbesar di Dunia?

2. Pinisi Palari

Pinisi palari memiliki ukuran 10 sampai 15 menter dengan daya angkut 30 ton maksimalnya.

Pinisi palari ini masih menggunakan tenaga tradisional yaitu dengan mengandalkan angin yang menghembus ke bagian layarnya.

Nah, itu tadi Adjarian, pengenalan kita dengan sejarah kapal pinisi yang menjadi salah satu kapal asli Indonesia, tepatnya dari daerah Sulawesi.

Coba Jawab!

Siapa orang pertama yang membuat kapal pinisi?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton juga video ini, yuk!