Bagaimana Sejarah Kapal Pinisi?

By Nabil Adlani, Jumat, 29 Juli 2022 | 20:40 WIB
Kapal pinisi termasuk sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco. (unsplash/Michael Blum)

Awalnya, kapal pinisi ini dibuat dengan bahan dasar pohon walengreng yang dikenal sebagai pohon yang tidak rapuh.

Kapal pinisi pertama dibuat dengan tujuan untuk berlayar menuju Tiongkok untuk merantau.

Akan tetapi dalam perjalan pulau, kapal ini harus karam di lautan karena diterjang ombak besar hingga pecah menjadi tiga bagian.

Ketiga bagian kapal pinisi ini kemudian tersebar ke tiga wilayah berbeda, yaitu daerah Tanah Lemo, Bira, dan Ara.

Kapal pinisi ini banyak digunakan oleh suku Bugis di Sulawesi sebagai sarana transportasi dan sarana untuk memancing.

Nama pinisi sendiri diberikan oleh Raja Tallo dan ada juga yang menyebutkan bawa nama pinisi diambil dari bahasa Bugis yang artinya sisip.

Meski sudah ada sejak abad ke-14, kapal pinisi baru benar-benar ditemukan pada sekitar abad ke-19.

Baca Juga: Mengenal Profesi Nahkoda, Apa Saja Peran dan Tanggung Jawabnya?

Sementara pinisi asli Sulawesi pertama kali dibuat pada tahun 1906 oleh para pengrajin dari daerah Tanah Lemo dan Ara, Sulawesi Selatan.

Kapal dengan sistem pinisi ini memiliki toal tujuh sampai delapan layat yang membentang pada dua tiang yang berdiri tegak.

O iya, dalam sejarahnya, kapal pinisi ini juga pernah mengarungi Samudra lus sampai ke Filipina, Semenanjung Malaka, Madagaskar, dan Meksiko, lo.

Jenis-Jenis Kapal Pinisi