Maksim ini digunakan ketika penutur dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mengurangi perkataan yang kurang cocok, Adjarian.
Maksim ini dibangun oleh tuturan asertif dan ekspresif.
4. Maksim Katumarima (Penerimaan)
Maksim katumarima digunakan ketika penutur mengurangi keuntungan untuk dirinya atau banyak mengurangi keinginan.
Nah, ketika menggunakan maksim ini, biasanya perkataan dalam bentuk komisif dan impositif.
5. Maksim Kasimpatian (Simpati)
Baca Juga: Contoh Penggunaan Kata 'Naha' atau 'Kenapa' dalam Bahasa Sunda Loma
Maksim kasimpatian digunakan ketika penutur memberikan rasa simpati dan mengurangi antipati terhadap lawan bicara.
Biasanya, percakapan dengan maksim ini berisi perkataan asertif dan ekspresif, Adjarian.
6. Maksim balabah (pemurah)
Terakhir adalah maksim balabah, Adjarian.
Pada maksim ini, penutur dituntut untuk memperbanyak penghormatan dan pujian kepada pendengar.
Nah, biasanya maksim ini dibentuk oleh perkataan ekspresif dan asertif.
Itulah macam-macam prinsip tata krama atau kesopanan dalam ujaran bahasa Sunda.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan maksim handap asor? |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |