Adjarian, dalam bahasa Jawa, angka 21 disebut "selikur".
Nah, kata "likur" di sini diartikan sebagai "linggih kursi" yang artinya "duduk di kursi".
Maknanya, manusia di usia 21 tahun sudah mulai memasuki usia dewasa, sudah mulai mendapatkan "tempat" dalam artian pekerjaan, kedudukan, atau bahkan rumah tangga.
2. Selawe (25)
Berbeda dengan angka 20-an lainnya, penyebutan angka 25 dalam bahasa Jawa adalah "selawe".
Kata "selawe" diartikan "seneng-senenge lanang lan wedok" yang artinya "masa suka laki-laki dan perempuan".
Bagi sebagian masyarakat Jawa, bahkan masyarakat Indonesia, umur 25 tahun adalah umur yang ideal untuk menikah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Angka 11 sampai 20 dalam Bahasa Jawa?
3. Seket (50)
Nah, kalau seket adalah singkatan dari "seneng kethonan" atau suka memaki tutup kepala seperti kopiah.
Berbeda dengan selawe, memasuki usia 50 manusia banyak yang mulai menutup kepala karena sudah mulai menua.
Selain itu, kopiah juga disimbolkan sebagai pengingat masa tua agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.