adjar.id - Di bawah ini ada beberapa contoh pantun Jawa berisi sindiran.
Pantun Jawa biasanya berisi nasihat.
Nah, nasihat tersebut bisa dalam bentuk sindiran, Adjarian.
Pantun Jawa sindiran ditulis salah satunya untuk melatih pemikiran seseorang untuk berpikir.
O iya, di dalam bahasa Jawa, pantun disebut dengan parikan.
Ada dua macam pantun, yakni pantun dua baris dan pantun empat baris.
Ada dua jenis pantun Jawa, yaitu pantun Jawa empat baris dan pantun Jawa dua baris.
Nah, berikut contoh pantun Jawa sindiran empat baris dan dua baris.
Yuk, simak!
Baca Juga: Contoh Pantun Jawa Tema Pendidikan
Contoh Pantun Jawa Sindiran 1
Mlaku-mlaku karo Caca
Mampir pasar tuku teri
Ngandika kita kanca
Nanging nyuduk ing mburi
Pantun ini berisi tentang sindirian kepada teman yang suka bermuka dua.
Biasanya teman yang bermuka dua akan terlihat baik di depan kita.
Namun, ketika berada di belakang kita teman tersebut akan melakukan pengkhianatan.
Sehingga, perilaku di depan kita berbeda dari kenyataan yang ada.
Baca Juga: Contoh Pantun Jawa 2 Baris
Contoh Pantun Jawa Sindiran 2
Mlaku-mlaku ndelok wedhus
Ambune kaya durung adus
Pantun di atas adalah contoh pantun Jawa dua baris.
Isi sindiran berada di baris kedua yang membahas tentang teman yang bau karena belum mandi.
Pantun ini bertujuan mengingatkan teman bahwa mandi itu penting untuk kesehatan dan membuat badan wangi.
Contoh Pantun Jawa Sindiran 3
Mangan pitik karo kulit
Duwe kanca nanging pelit
Baca Juga: 10 Contoh Pantun Jawa 4 Baris atau Parikan Patang Gatra
Pantun Jawa sindiran ketika membahas tentang teman yang pelit dan jarang membantu.
Nah, itulah tiga contoh pantun Jawa sindiran yang bisa digunakan untuk melatih pemikiran seseorang untuk berpikir.
Coba Jawab! |
Apa tujuan pantun Jawa sindiran ditulis? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!