adjar.id - Di sini ada yang bisa mengucapkan maaf dalam bahasa Jawa?
Kalau belum bisa, kali ini kita akan belajar bersama cara meminta maaf dengan menggunakan bahasa Jawa.
Dalam bahasa Jawa, cara minta maaf dibedakan menjadi dua istilah yang berbeda, yaitu menggunakan bahasa Jawa ngoko dan krama.
Kata maaf menjadi salah satu ucapan yang cukup sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.
Terlebih lagi, masyarakat Jawa terkadang suka mengawali kalimat dengan "maaf" meskipun tidak sedang ingin meminta maaf.
Biasanya, hal ini berlaku jika lawan bicara yang kita hadapi adalah orang yang dihormati.
Oleh karena itu, mempelajari cara meminta maaf dalam bahasa Jawa menjadi materi penting bagi pemula.
Memangnya, bagaimana cara meminta maaf dalam bahasa Jawa ngoko dan krama?
Langsung saja kita pelajari bersama, yuk!
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatakan 'Tidak Mau' dalam Bahasa Jawa?
Cara Meminta Maaf dalam Bahasa Jawa
1. Ngoko
Kalau Adjarian ingin meminta maaf kepada teman sebaya atau orang yang lebih muda, istilah yang digunakan adalah "ngapura".
Ngapura adalah versi bahasa Jawa ngoko dari kata "maaf", sehingga jangan digunakan jika lawan bicara kita adalah orang yang lebih tua.
O iya, kata satu ini juga sering kali didahului dengan kata "njaluk" yang berarti "minta".
Contoh:
- Aku njaluk ngapurane wingi kae ora iso teko ning acara ulang tahunmu.
(Aku minta maaf karena kemarin tidak bisa datang ke acara ulang tahunmu.)
- Pangapurane ya, Dik, aku ora sido mangkat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Bertamu dan Menerima Tamu Menggunakan Bahasa Jawa?
(Maaf ya, Dik, aku tidak jadi berangkat.)
- Aku njaluk ngapura segede-gedene yen ana kaluputan.
(Aku minta maaf sebesar-besarnya bila ada kesalahan.)
2. Krama
Nah, apabila ingin meminta maaf kepada orang yang lebih tua atau orang yang dihormati, kita bisa menggunakan istilah "pangapunten" yang sering kali disingkat menjadi "ngapunten".
Tak hanya untuk meminta maaf saja, banyak masyarakat Jawa yang suka mengawali percakapan dengan kata "pangapunten".
Hal ini bertujuan untuk menunjukkan rasa segan, terlebih jika yang diajak bicara adalah orang terhormat.
Contoh:
- Ngapunten, Bu Guru, menapa tugasipun sampun saget ditumpuk?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Jawa?
(Maaf, Bu Guru, apakah tugasnya sudah busa dikumpulkan?)
- Kula nyuwun pangapunten menawi wonten kelepatan, nggih.
(Saya minta maaf apabila ada kesalahan, ya.)
- Nyuwun pangapunten, nggih, Bu, kula mbenjang Sabtu mboten saget nderek.
(Minta maaf, ya, Bu, saya besok sabtu tidak bisa ikut.)
Nah, Adjarian, itulah beberapa contoh cara meminta maaf dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa bahasa Jawa krama dari kata "maaf"? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |