Diperingati Setiap Tanggal 6 Juli, Begini Sejarah Hari Zoonosis Sedunia

By Atika Mayasari, Rabu, 6 Juli 2022 | 11:30 WIB
Peringatan Hari Zoonosis Sedunia bertujuan untuk menginformasikan peyakit zoonosis. (pixabay)

Pada tanggal 6 Juli 1885, ahli biologi Prancis Louis Pasteur berhasil memberikan vaksin rabies pertama kepada seorang anak kecil yang digigit anjing gila.

Vaksin tersebut tidak hanya mencegah anak terkena rabies, tetapi juga menyelamatkan hidup anak tersebut.

Rabies hanyalah salah satu contoh dari banyak penyakit zoonosis yang sering ditemukan.

Rabies pertama kali ditemukan pada 2300 SM dan menyebabkan kematian pada manusia dan anjing.

Flu burung, ebola, dan virus West Nile adalah beberapa contoh lain penyakit zoonosis yang telah ditemukan selama bertahun-tahun.

Patogen zoonosis dapat berupa virus, bakteri, atau parasit dan dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui makanan, air, atau lingkungan.

Bahkan penyebaran penyakit zoonosis mungkin menyebar melalui spesies perantara.

Baca Juga: Sudah Menyebar ke 20 Negara, Siapa Saja yang Rentan Terkena Cacar Monyet?

Zoonosis tidak hanya berasal dari hewan liar, seperti kelelawar atau kera, Adjarian.

Namun, juga bisa berasal dari hewan peliharaan dan hewan ternak.

Penggunaan antibiotik pada hewan yang dipelihara untuk makanan meningkatkan potensi strain patogen zoonosis yang resistan terhadap obat.

Itu sebabnya hewan memiliki peran penting dalam infeksi zoonosis. Sebab, ada banyak jenis penyakit zoonosis yang bisa ditemukan di dunia ini, Adjarian.