adjar.id - Apakah Adjarian sudah tahu cara bertamu menggunakan bahasa Jawa?
Terdapat tata cara bertamu sesuai dengan sopan santun masyarakat Jawa.
Serangkaian ungkapan dan tindakan baik dilakukan untuk menghormati tamu.
Ketika menjadi tamu pun tetap harus menjunjung tinggi sopan santun untuk menunjukkan sikap dan kualitas diri kita.
Nah, karena belum tahu usia atau kedudukan orang yang akan kita ajak bicara, sebaiknya menggunakan bahasa Jawa krama supaya lebih sopan.
Dengan begitu, lawan bicara kita akan merasa dihormati dan segan untuk menerima kita.
Nah, kali ini kita akan membahas tata cara bertamu dan menerima tamu menggunakan bahasa Jawa yang baik.
Seperti apa rangkaiannya?
Yuk, kita pelajari bersama!
Baca Juga: 5 Tata Krama Masyarakat Jawa dalam Menyambut Tamu
Tata Cara Bertamu dan Menerima Tamu Menggunakan Bahasa Jawa
1. Bertamu
Saat ingin bertamu ke rumah seseorang, ungkapan pertama yang perlu kita ucapkan adalah salam atau mengucapkan permisi yang disebut dengan "kula nuwun".
Nah, sesudah sang pemilik rumah membukakan pintu, coba ucapkan sapaan waktu, sesuai dengan keadaan saat itu, berikut di antaranya.
- Sugeng enjing (Selamat pagi)
- Sugeng siang (Selamat siang)
- Sugeng sonten (Selamat sore)
- Sugeng dalu (Selamat malam)
Kalau sudah dipersilakan masuk atau sang pemilik rumah sudah membalas sapaan kita, sampaikan maksud kedatangan kita.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengucapkan Terima Kasih dalam Bahasa Jawa?
Adjarian bisa mengawalinya dengan beberapa kata tanya berikut.
- Menapa? (Apa?)
- Wonten pundhi? (Di mana?)
- Kadospundi? (Bagaimana?)
Misalnya, "Kadospundi kabaripun panjenengan?" yang artinya, 'Bagaimana kabarmu?'.
Nah, kalau sudah ingin pulang, Adjarian bisa menggunakan ungkapan, "Kula badhe pamit wangsul".
Jangan lupa ucapkan "matur nuwun" atau 'terima kasih' karena sudah diterima dengan baik.
2. Menerima Tamu
Jika ada yang mengetuk pintu rumah, Adjarian bisa menjawabnya terlebih dahulu dengan menggunakan kata "inggih" yang artinya 'iya'.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Jawa?
Setelah membukakan pintu, sapa dengan sapaan waktu yang sama seperti cara bertamu sebelumnya.
Lalu, tanyakan maksud kedatangan tamu, berikut beberapa ungkapan yang bisa digunakan:
- Madosi sinten, nggih? (Cari siapa, ya?)
- Panjenengan sinten, nggih? (Kamu siapa, ya?)
- Ngapunten, wonten kersa napa? (Maaf, ada perlu apa?)
Kalau tamu sudah menyampaikan maksud kedatangan, persilakanlah masuk dengan ungkapan "mangga mlebet" atau "mangga pinarak".
Adjarian bisa membuka percakapan terlebih dahulu dengan menanyakan kabar, sama seperti saat bertamu tadi.
Boleh juga menyiapkan teh dan kudapan sebagai hidangan, persilakanlah tamu untuk menyicipi dengan ungkapan:
- Mangga dipununjuk (Silakan diminum)
Baca Juga: 15 Tembung Bahasa Jawa Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil Berawalan B
- Mangga dipun dahar (Silakan dimakan)
Kalau sang tamu sudah selesai bertamu, jangan lupa sampaikan terima kasih dengan ungkapan "matur nuwun" atau sama-sama dengan ungkapan "sami-sami".
Nah, Adjarian, itulah tata cara bertamu dan menerima tamu menggunakan bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Tingkatan bahasa Jawa apa yang sebaiknya cigunakan untuk bertamu dan menerima tamu? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |