6 Peribahasa Bahasa Jawa yang Terkenal dan Maknanya

By Jestica Anna, Kamis, 30 Juni 2022 | 20:40 WIB
Beberapa peribahasa dalam bahasa Jawa yang terkenal dapat dijadikan nasihat hidup. (Unsplash)

Tegese: agama dadi panuntun tingkah laku an bisa ngatonake jatining diri.

Agama merupakan "ageming" atau pakaian "aji" atau raja, kata "raja" di sini bersifat universial, dan dapat merujuk kepada semua orang.

Secara keseluruhan, "agama ageming aji" bermakna bahwa agama adalah "pakaian" bagi sang pemeluknya.

2. Adigang, adigung, adiguna

Tegese: Aja ngandhelake kaluwihane dhewe wae.

Peribahasa satu ini mengingatkan kita untuk senantiasa rendah hati dan berhati-hati dalam berbicara.

Melalui peribahasa ini, diharapkan setiap orang tidak sombong dan tidak merasa paling bisa dengan apa yang dimiliki diri sendiri.

Baca Juga: 8 Contoh Peribahasa Jawa atau Paribasan Menggunakan Metafora Kerbau

3. Aja dumeh

Tegese: Aja ngagunake kalungguhan, kasudibyan, utawa kalungguhane

Aja dumeh dapat diartikan larangan untuk bertindak semena-mena karena hal tersebut merupakan awal dari kehancuran.

Misalnya, semena-mena dalam menggunakan jabatan, kekuatan, atau kekuasaan.