Diperingati Setiap 23 Juni, Bagaimana Sejarah Hari Konvensi Bonn?

By Jestica Anna, Selasa, 21 Juni 2022 | 07:00 WIB
Hari Konvensi Bonn diadakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. (Pixabay)

adjar.id - Hari Konvensi Bonn diperingati pada 23 Juni setiap tahunnya, Adjarian.

Hari Konvensi Bonn ini diadakan sebagai pengingat setiap negara akan bahaya perubahan iklim dan kondisi iklim dunia.

Bukan tanpa dasar, hari peringatan satu ini memiliki sejarah dengan tujuan mulia bagi kehidupan makhluk di bumi.

Berbicara mengenai perubahan iklim, salah satu efek yang mungkin dapat secara langsung kita rasakan adalah memanasnya permukaan bumi.

Yap, suhu yang kita rasakan saat ini jauh berbeda dengan kita saat kecil dulu, bukan?

Dampak lebih parahnya, kini semakin banyak pulau-pulau kecil yang tenggelam, mencairnya es di kutub, banyak tanaman gagal panen, terumbu karang yang memutih, hingga adanya penyakit menular.

Inilah pentingnya peringatan Hari Konvensi Bonn yang dapat meningkatkan semangat merawat lingkungan hidup.

Lalu, seperti apa sejarah awal mula adanya Hari Konvensi Bonn?

Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Batas-Batas Wilayah Benua Asia beserta Iklim di Benua Asia

Sejarah Hari Konvensi Bonn 

Awal mula adanya Hari Konvensi Bonn bermula dari adanya sebuah konferensi di daerah Bonn, Jerman.

Konferensi bernama Conferences of the Parities (COP) tersebut dihadiri oleh 200 perwakilan dari berbagai negara-negara di dunia.

Berlangsung selama 13 hari, konferensi tersebut menghadirkan pertemuan perwakilan Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Konferensi ini membahas sebuah buku yang akan diimplementasikan pada tahun 2018.

Namun, pengimplementasiannya pun tidak semudah itu, Adjarian. Sebab, sejumlah halangan hadir menghadang, seperti pembiayaan negara miskin untuk mempersiapkan sasaran Kesepakatan Iklim Paris.

Kesepakatan Iklim Paris ini bertujuan untuk menahan naiknya suhu rata-rata bumi hingga di bawah dua derajat celcius.

Selain itu, semua pihak yang bertanggung jawab juga perlu mengupayakan untuk menekan naiknya suhu rata-rata bumi agar tidak melebihi 1,5 serajat celcius dari temperatur sebelum Revolusi Industri.

Meski pengimplementasiannya sulit, acara ini tetap digelar setiap tahunnya untuk membahas kerangka konvensi mengenai perubahan iklim.

Baca Juga: Mengenal Dampak dan Cara Mengantisipasi Pemanasan Global

Kesepakatan tersebut akhirnya diimplementasikan mulai tahun 2020, Adjarian.

Semenjak pengimplementasian tersebut, masing-masing negara yang terikat wajib mengurangi emisi sesuai dengan komitmen masing-masing.

O iya, Indonesia sendiri juga beperan dalam pengimplementasian Konvensi Bonn ini, lo.

Pada pertemuan G20 di Pittsburg tahun 2009, Indonesia akan menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan kemampuan mandiri dan 41% dari bantuan internasional.

Nah, Adjarian, demikianlah sejarah Hari Konvensi Bonn.

Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita ikut berpartisipasi dalam penurunan ancaman perubahan iklim ini.

Salah satu contoh sederhananya adalah dengan mulai menggunakan transportasi umum.

Yuk, selamatkan bumi!

Coba Jawab!
Di negara apa Konvensi Bonn pertama kali diadakan?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Simak juga video berikut, yuk!