adjar.id - Apa Adjarian pernah mengunjungi Kota Tua Jakarta?
Kota Tua adalah salah satu tempat bersejarah yang ada di Kota Jakarta.
Meskipun Jakarta merupakan kota modern dan metropolitan, namun Jakarta tidak melupakan sejarahnya.
Kota Tua merupakan salah satu bukti dari sejarah perkembangan Jakarta, lo.
Tempat tersebut merupakan kawasan penting saat penjajahan dulu.
O iya, kawasan Kota Tua berada di pusat Alun-Alun Fatahillah dan memiliki beberapa banguanan bersejarah, salah satunya Museum Fatahillah.
Museum Fatahillah selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri atau luar negeri.
Selain itu, tempat ini menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan.
Lalu, bagaimana sejarah Museum Fatahillah? Simak pembahasan berikut, yuk!
Baca Juga: Bukan Hanya Sekali, Kota Jakarta Ternyata Sudah Berganti Nama Belasan Kali #AkuBacaAkuTahu
Sejarah Museum Fatahillah
Museum Fatahillah dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Lokasi Museum Fatahillah terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat.
Bangunan ini memiliki luas sekitar 1.300 meter persegi.
Pada zaman dahulu ketika Indonesia masih dijajah oleh bangsa Belanda, Museum Fatahillah adalah balai kota Batavia.
Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1620.
Namun, bangunan itu hanya bertahan selama enam tahun saja.
Kemudian pada tahun 1627, bangunan balai kota Batavia dibangun kembali atas perintah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.
Akibat tidak keseimbangan tanah, bangunan tersebut menjadi memburuk dan perlahan-lahan turun dari permukaan tanah.
Baca Juga: 17 Lagu Daerah Asal DKI Jakarta, Salah Satunya Jali-Jali
Kemudian bangunan balai kota Batavia dibangun kembali untuk dijadikan balai kota lagi pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan van Hoorn.
Kontruksi bangunan balai kota Batavia saat itu memiliki kemiripan dengan Istana Dam di Amsterdam.
Bagian ruang bawah balai kota Batavia pada zaman dahulu difungsikan sebagai penjara.
Pada tahun 1913, balai kota dipindahkan ke Tanah Abang dan dipindahkan kembali ke Koningsplein Zuid pada tahun 1919.
Pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942, gedung balai kota Batavia dijadikan kantor pengumpulan logistik Dai Nippon oleh Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, bangunan Museum Fatahillah dijadikan sebagai kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pada tahun 1961 dirubah menjadi kantor Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
Akhirnya pada tanggal 30 Maret 1974, Museum Fatahillah direnovasi dan diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta oleh Gubernur DKI Ali Sadikin.
Nah, itulah sejarah Museum Fatahillah yang ada di Kota Tua Jakarta mulai dari masa penjajahan Belanda, Jepang, sampai Indonesia merdeka, Adjarian.
Coba Jawab! |
Berapa luas Museum Fatahillah? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!