3 Tingkatan pada Candi Borobudur: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu

By Rahwiku Mahanani, Senin, 6 Juni 2022 | 16:00 WIB
Candi Borobudur merupakan candi berbentuk punden berundak yang memiliki tiga tingkatan. (pixabay)

adjar.id - Ada tiga tingkatan pada candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia.

Candi Borobudur sempat masuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia.

Letaknya berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Candi Borobudur didirikan oleh Raja Wisnu dari Wangsa Syailendra.

Pendirian candi tersebut dimulai pada tahun 770 Masehi dan baru selesai pada 842 Masehi.

Sempat lama terbengkalai, candi Borobudur kemudian ditemukan pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles.

Ketika itu Raffles sedang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Jawa.

Setelah ditemukan, candi Borobudur pun dipugar dan terus dirawat hingga sekarang.

Candi Borobudur merupakan candi berbentuk punden berundak dengan tingkatan-tingkatan, Adjarian.

Baca Juga: Sejarah Candi Borobudur, Salah Satu Warisan Budaya Indonesia

Tingkatan di Candi Borobudur

Stupa Candi Borobudur. (pxhere)

Candi Borobudur yang berbentuk punden berundak terdiri atas sembilan teras bertumpuk.

Enam teras di antaranya berbentuk bujur sangkar, sedangkan tiga lainnya merupakan pelataran dengan bentuk bundar.

Ada stupa utama yang dikelilingi oleh 72 stupa berlubang.

Di dalam stupa-stupa yang berlubang, ada arca Buddha dalam posisi duduk bersila.

O iya, ada tiga tingkatan pada bangunan candi yang berbentuk pundek berundak tersebut, Adjarian.

Tiga tingkatan candi Borobudur meliputi:

1. Kamadhatu (Kaki Candi)

Kamadhatu atau kaki canid merupakan tingkatan pada candi Borobudur yang berada di posisi paling bawah.

Baca Juga: Macam-Macam Candi di Jawa Tengah Bagian Selatan, Materi Sejarah Kelas 11 SMA

Tingkatan terendah ini melambangkan kehidupan manusia di dunia yang penuh dengan keburukan, nafsu, dan dosa.

Dari segi konstruksi bagian kamadhatu dipenuhi oleh banyak tumpukan batu yang diduga untuk memperkuat bangunan candi. 

2. Rupadhatu (Tubuh Candi)

Bagian tengah candi atau tubuh candi disebut dengan rupadhatu.

Rupadhatu menggambarkan kehidupan manusia yang sudah terbebas dari hawa nafsu, tetapi masih terikat dengan hal duniawi.

Rupadhatu terdiri atas empat undak teras berbentuk persegi.

Sementara itu, bagian dindingnya dihiasi dengan panel-panel relief.

O iya, pada bagian pagar ada sedikit perbedaan rancangan, Adjarian.

Hal itu untuk melambangkan adanya peralihan dari kamadhatu ke rupadhatu.

Baca Juga: Sejarah Candi Prambanan, Salah Satu Situs Warisan Dunia UNESCO

3. Arupadhatu (Atas Candi)

Tingkatan atas disebut dengan arupadhatu.

Arupadhatu terdiri atas tiga pelataran berbentuk bundar. O iya, di sinilah, stupa paling besar dan utama berada.

Arupadhatu melambangkan kehidupan religius dan spiritual paling tinggi, Adjarian.

Hal yang diagungkan di sini adalah perdamaian dan keselamatan jiwa.

Tingkatan ini melambangkan kehidupan Sang Buddha yang telah mencapai kesempurnaan.

Sebab, ia telah berani meninggalkan kehidupan dunia demi mencapai pencerahan.

Maka dari itu, pada bagian ini sudah tidak ada relief yang menghiasi bangunan candi.

Nah, itulah tiga tingkatan pada candi Borobudur yang meliputi kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu.

Baca Juga: Sinopsis Dongeng Legenda Candi Prambanan #MendongenguntukCerdas

Coba Jawab!
Tingkatan kedua atau bagian tengah candi Borobudur disebut dengan ...
Petunjuk: Cek halaman 3.

Tonton video ini, yuk!