adjar.id - Kali ini yang akan kita pelajari adalah tentang keterangan waktu dalam bahasa Sunda, Adjarian.
Sama seperti ujaran lainnya, keterangan waktu dalam bahasa Sunda juga memiliki tiga tingkatan bahasa.
Tingkatan bahasa tersebut adalah lemes, loma, dan kasar.
Namun, yang sering digunakan adalah keterangan waktu dalam bentuk lemes atau halus dan loma atau akrab.
Biasanya, keterangan waktu ini untuk menambahkan keterangan dalam kalimat atau menjawab pertanyaan.
Pertanyaan yang dimaksud adalah iraha (kapan), ti iraha (sejak kapan), dan nepi ka iraha (sampai kapan).
Nah, yang akan kita pelajari adalah keterangan waktu untuk yangs sudah terjadi (lampau), sedang terjadi, akan datang, dan lamanya.
Dengan begitu, kita akan lebih mahir dalam menuturkan bahasa Sunda.
Yuk, kita simak bersama!
Baca Juga: Cara Mengucapkan Kata Maaf dalam Bahasa Sunda dengan Berbagai Variasi
Keterangan Waktu dalam Bahasa Sunda
1. Sudah Terjadi (Lampau)
Contoh waktu yang sudah terjadi atau lampau dalam bahasa Sunda adalah sebagai berikut.
- Baréto = Zaman dulu (loma)
- Baheula = Zaman dulu (loma)
- Kapungkur = Zaman dulu (lemes)
- Harita = Saat itu
- Mangkukna = Dua hari lalu
- Kamari = Kemarin
Baca Juga: Contoh Kalimat Permohonan Maaf dalam Bahasa Sunda beserta Artinya
- Tadi = Tadi
- Cikénéh = Barusan (loma)
- Nembé = Barusan (lemes)
Kata-kata yang menunjukkan waktu ditambah kata panuduh (penunjuk) éta, seperti:
- Dinten éta = Hari itu
- Minggon éta = Minggu itu
- Sasih éta = Bulan itu
- Taun éta = Tahun itu
- Waktos éta = Waktu itu atau saat itu
Baca Juga: Apa Itu Rarangken Aksara Sunda?
2. Sedang Terjadi
Waktu yang sedang terjadi atau sedang berlangsung biasa ditunjukkan dengan kata-kata sebagai berikut.
- Ayeuna = Sekarang
- Kiwari = Sekarang
- Keur; eukeur = Sedang
- Nuju = Sedang
Dan kata-kata yang ditambah dengan kecap panuduh "ieu", seperti:
- Jam ieu = Jam ini
- Dinten ieu = Hari ini
Baca Juga: Ucapan Terima Kasih dalam Bahasa Sunda dan Contoh Kalimatnya
- Minggon ieu = Minggu ini
- Abad ieu = Abad ini
3. Akan datang
Keterangan waktu yang akan datang atau belum terjadi biasa ditunjukkan dengan kata-kata:
- Isuk = Besok (loma)
- Énjing = Besok (halus)
- Pagéto = Lusa
- Jaga = Kelak
Dan kata-kata yang ditambah dengan kata hareup (loma), payun (lemes), frasa bakal datang (loma), bakal dongkap (lemes untuk sendiri), atau ‘bakal sumping’ (lemes untuk orang lain).
Baca Juga: 10 Contoh Gaya Basa Mijalma
Contoh:
- Bulan hareup (loma) = Bulan depan
- Sasih payun (lemes) = Bulan depan
- Senén hareup (loma) = Senin depan
- Senén payun (lemes) = Senin depan
- Taun nu bakal datang (loma) = Tahun yang akan datang
- Taun nu bakal dongkap (lemes) = Tahun yang akan datang
4. Lamanya
Waktu yang menunjukkan lamanya dijelaskan dengan kata-kata atau frasa yang menunjukkan waktu ditambah dengan bilangan.
Baca Juga: 5 Jenis Kecap Bilangan dalam Bahasa Sunda dan Contohnya
Contoh:
- Sapoé = Satu hari (loma)
- Sadinten = Satu hari (lemes)
- Dua poé = Dua hari (loma)
- Opat poé = Empat hari (loma)
Nah Adjarian, itulah keterangan waktu dalam bahasa Sunda dengan berbagai variasi yang berbeda.
Coba Jawab! |
Apa bahasa Sunda halus dari "sekarang"? |
Petunjuk: Cek halaman 4. |