Ukara Pangajak dan Ukara Panjaluk: Pengertian dan Contoh-contohnya

By Jestica Anna, Jumat, 3 Juni 2022 | 11:30 WIB
Ukara pangajak merupakan kalimat ajakan, sementara ukara panjaluk merupakan kaliamat harapan. (Pixabay)

adjar.id – Tahukah apa yang dimaksud dengan ukara pangajak dan ukara panjaluk dalam bahasa Jawa?

Dalam bahasa Indonesia, ukara disebut dengan “kalimat”.

Yap, sama halnya dengan bahasa Indonesia, banyak sekali jenis kalimat yang dipelajari dalam bahasa Jawa, Adjarian.

Nah, kali ini kita akan membahas dua jenis kalimat berdasarkan responsnya, yaitu ukara pangajak dan ukara panjaluk.

Jika dilihat lebih detail lagi, kata “pangajak” berasal dari kata “ajak” yang berarti “mengajak”. Sementara “panjaluk” berasal dari kata “njaluk” yang artinya adalah “minta”.

Sesuai dengan asal katanya, ukara pangajak memang sebuah kalimat berisi ajakan, sementara ukara panjaluk merupakan kalimat yang berisi permintaan.

Nah, materi ini mulai dipelajari saat duduk di kelas 5 SD pada mata pelajaran muatan lokal atau mulok bagi Adjarian yang bersekolah di daerah Jawa.

Lalu, apa definisi dari kedua kalimat tersbeut? Bagaimana contoh-contohnya? Yuk, kita pelajari bersama materi di bawah ini!

Ukara pangajak dan panjaluk merupakan dua jenis kalimat berdasarkan responsnya.”

Baca Juga: Ukara Lamba dan Ukara Camboran: Pengertian dan Contoh-contohnya

1. Ukara Pangajak

Dalam bahasa Jawa, ukara pangajak iku ukara kang ngemu surasa ngajak, meh ada karo ukara pakon, nanging kudu nggateake unggah-ungguh basa.

Intinya, kalimat ajakan merupakan kalimat yang mengandung makna mengajak.

O iya, kalimat ini hampir serupa dengan ukara pakon atau kalimat perintah, akan tetapi perlu memperhatikan sopan santun dalam pengucapannya.

Berkaitan dengan sopan santun, biasanya ukara pangajak mengandung kata ajakan yang sopan, seperti “mangga”, “coba”, atau “ayo”.

Contoh kalimat:

- Coba, diwaca maneh ben paham!

(Coba, dibaca kembali supaya paham!)

- Mangga, diunjuk rumiyin.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Ukara Pakon dan Ukara Pitakon Bahasa Jawa

(Silakan, diminum dahulu.)

- Ayo, enggal tangi supaya ora ketinggalan kreta!

(Ayo, bangun cepat supaya tidak tertinggal kereta!)

Ukara pangajak serupa dengan ukara pakon, tetapi lebih sopan dalam penyampaiannya.”

2. Ukara Panjaluk

Dalam bahasa Jawa, ukara panjaluk yaiku ukara pangajak kang luwih alus, ukara iki bisa disebut dadi ukara pangerep-arep.

Artinya, ukara panjaluk merupakan ukara pangajak yang lebih halus, kalimat ini juga bisa disebut kalimat harapan atau permintaan.

Karena berisi panjaluk atau permintaan, kalimat ini biasanya menggunakan kata “muga-muga” atau “mugi-mugi”.

Contoh kalimat:

Baca Juga: Pengertian Kalimat Perintah Ukara Pakon dalam Bahasa Jawa dan Jenisnya

- Muga-muga awake dewe kabeh selamet tekan tujuan.

(Semoga kita semua selamat sampai tujuan.)

- Mugi-mugi bapak enggal waras.

(Semoga ibu segera sehat.)

- Muga-muga aku bisa ketampa ing UGM.

(Semoga aku dapat diterima di UGM.)

Ukara panjaluk merupakan kalimat harapan yang biasanya ditandai dengan kata ‘muga-muga’ atau ‘mugi-mugi’.”

Nah, itu tadi materi mengenai ukara pangajak dan ukara panjaluk, Adjarian.

Coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Pengertian Ukara Tanduk dan Ukara Tanggap beserta Contoh Kalimatnya

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan ukara pangajak?
Petunjuk: Cek halaman 2.