Mengapa Luka yang Terbuka Tidak Boleh Kena Air? Ternyata Ini Alasannya

By Rahwiku Mahanani, Senin, 30 Mei 2022 | 18:40 WIB
Luka terbuka sebaiknya tidak terkena air. (freepik)

adjar.id - Tubuh kita bisa terluka kapan saja dan di mana saja.

Misalnya, saat bersepeda dan terjatuh, beberapa bagian tubuh seperti lutut dan siku bisa terluka.

Kita juga bisa terluka saat kulit tidak sengaja tergores benda tajam.

Saat terluka, sebaiknya kita segera membersihkan dan mengobati luka tersebut.

Yap, merawat luka merupakan hal yang sangat penting.

Sebab, luka yang tidak dirawat bisa terinfeksi.

Akibatnya, luka tersbeut bisa menjadi lebih parah, bahkan berakibat fatal.

O iya, jika memiliki luka terbuka, sebaiknya luka tersebut jangan sampai terkena air, Adjarian.

Wah, mengapa begitu, ya?

Baca Juga: Ciri-Ciri Luka Memar dan Cara Pengobatannya, Kelas 4 Tema 5 Subtema 2

Luka Terbuka Harus Dihindarkan dari Air

Jika kita terjatuh dan terluka, luka harus dibersihkan dengan air mengalir atau alkohol sebelum diobati.

Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran yang menempel di luka agar tidak terjadi infeksi.

Daerah sekitar luka yang lembap sebenarnya akan mempercepat kulit kembali menyatu dan reaksi peradangan pada luka yang lembap lebih ringan dari luka kering.

Akibatnya bekas luka akan lebih sedikit, tapi luka yang sudah dibersihkan sebaiknya dihindarkan dari air, Adjarian.

Air adalah tempat tinggal yang tepat bagi kuman kecil yang sulit terlihat oleh mata kita.

Nah, ini artinya luka terbuka akan rentan dimasuki kuman berukuran kecil dari air tadi.

Jika mengenai luka, kuman bisa masuk ke dalam jaringan tubuh dan menyebabkan infeksi.

Infeksi bisa membuat luka menyebar dan proses pemulihannya untuk sembuh makin lama.

Baca Juga: Mengapa Luka Akibat Goresan Kertas Bisa Sangat Perih?

O iya, di samping itu, air juga sangat mudah larut dan diserap oleh sel.

Hal itu bisa menyebabkan sel menjadi pecah dan bengkak sehingga sel tubuh bukannya memperbaiki diri, tapi justru mati.

Jaga Luka Terbuka Tetap Kering

Saat terluka, cara yang biasa dilakukan untuk membersihkan luka adalah dengan membilasnya menggunakan air mengalir.

Namun setelah membersihkan luka, kita harus segera mengeringkan luka dan daerah sekitarnya.

Yap, jangan membiarkan luka dalam keadaan basah terlalu lama, Adjarian.

Jadi, setelah luka dicuci dengan air mengalir selama lima sampai sepuluh menit, segera keringkan dan tutup daerah luka dengan kain kasa perban.

Selain itu, jaga agar luka terbuka selalu tertutup.

O iya, kita bisa menutupnya menggunakan plester, Adjarian.

Baca Juga: 3 Alasan Luka yang Mengering Terasa Gatal, Ternyata Ini Sebabnya

Luka yang kering akan mengurangi terjadinya infeksi yang terjadi pada luka terbuka di kulit.

Plester yang digunakan untuk menutup luka juga sebaiknya rutin diganti. Terlebih kalau plester itu terkena air yang menyebabkan plester basah.

Tidak hanya menjaga daerah yang terluka tetap kering, sebaiknya jangan pula terlalu sering menggerakkan daerah yang luka.

Sebab, hal itu bisa mengganggu proses penyembuhan.

Jenis Luka yang Tidak Bisa Diobati Sendiri

Pengobatan luka dengan mencucinya di bawah air mengalir dan menutupnya dengan plester tidak selalu bisa dilakukan pada setiap jenis luka.

Ada beberapa jenis luka yang membutuhkan perawatan khusus dan ditangani oleh petugas kesehatan profesional di klinik atau rumah sakit, Adjarian.

Misalnya jenis luka yang areanya luas, lebar, dan butuh dijahit, luka yang sangat dalam, atau luka yang terasa sangat sakit saat dibersihkan sendiri.

Luka yang di dalamnya masih terdapat kotoran, kerikil, atau serpihan yang tidak bisa diambil juga sebaiknya ditangani oleh petugas kesehatan.

Baca Juga: Bagaimana Proses Penyembuhan Luka?

(Penulis: Tyas Wening, Rahwiku Mahanani)

Coba Jawab!
Mengapa air sebaiknya tidak mengenai luka terbuka?
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

Tonton video ini, yuk!