4 Komponen Penyusun Darah dan Fungsinya

By Aldita Prafitasari, Selasa, 24 Mei 2022 | 20:20 WIB
Darah bertugas untuk memberikan oksigen dan nutrisi ke dalam tubuh. (freepik)

adjar.id - Apakah Adjarian tahu apa fungsi darah di dalam tubuh?

Darah memiliki tugas untuk memberikan oksigen dan juga nutrisi ke dalam tubuh kita. 

Selain itu, darah juga memiliki fungsi lainnya, seperti membawa bahan makanan, mengatur suhu tubuh, sisa metabolisme tubuh, serta hormon yang ada di dalam tubuh. 

O iya, darah juga memiliki tugas untuk menjaga kadar asam dan basa cairan di dalam tubuh.

Darah terdiri dari dua komponen penting, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. 

Kedua komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing, lo.

Nah, berikut penjelasan mengenai komponen-komponen penyusun darah dan fungsinya. 

Simak sama-sama, yuk!

"Di dalam tubuh, darah bertugas membawa oksigen dan juga nutrisi."

Baca Juga: Jawab Soal Biologi Kelas 11 SMA, Macam-Macam Peredaran Darah Manusia

  

Komponen Penyusun Darah

1. Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen penyusun darah dengan jumlah paling besar, yakni sebanyak 55%.

Dengan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar darah diisi dengan plasma darah, Adjarian.

Plasma darah terdiri dari mineral dan protein.

Mineralnya berasal dari garam, sedangkan proteinnya terdiri dari bermacam-macam.

Mulai dari albumin, fibrinogen, antibodi, nutrisi, hormon, gas terlarut, hingga sisa ekskresi.

Walaupun mengandung banyak penyusun, hampir 90% plasma darah adalah air.

Plasma darah berfungsi untuk memberikan nutrisi, hormon, serta oksigen ke seluruh tubuh. 

Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Materi Pembuluh Darah

  

Di dalam plasma darah, darah mempunyai tiga jenis sel komponen penyusun, yaitu sel darah merah, putih, dan keping darah. Ketiganya memiliki fungsinya masing-masing.

"Plasma darah merupakan komponen penyusun darah paling besar."

2. Sel Darah Merah 

Sel darah merah dikenal juga dengan eritrosit. 

Bentuknya bikonkaf dan juga tidak memiliki inti sel. 

O iya, ukurannya sangat kecil dan berjumlah sekitar empat sampai lima juta sel.

Nah, fungsi dari sel darah merah adalah membawa hemoglobin yang terikat oleh oksigen dari paru-paru menuju ke arah jaringan lain.

Selain itu, sel darah merah juga membawa oksigen dan membawa hemoglobin yang sudah terikat dengan karbondioksida untuk kembali ke paru-paru.

Hal ini dikenal sebagai siklus pernapasan manusia.

Baca Juga: Pengertian Sel Darah Putih (Leukosit) dan Keping Darah (Trombosit)

Nah, kalau kekurangan darah merah, tubuh dapat terserang gangguan anemia. 

Gangguan ini umumnya menyerang penderitanya dengan rasa lelah yang berkepanjangan.

"Sel darah merah memiki bentuk seperti bikonkaf dan tidak memiliki inti sel."

3. Sel Darah Putih

Sel darah putih juga dikenal dengan istilah leukosit.

Leukosit memiliki bentuk lingkaran dan tidak beraturan.

Hanya saja, yang membedakan sel darah merah dan sel darah putih adalah sel darah putih memiliki inti sel. 

Selain itu, ukurannya jauh lebih besar dibandingkan sel darah merah, yaitu lima sampai sepuluh ribu sel.

O iya, sel darah putih terbagi menjadi dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. 

Baca Juga: Gangguan pada Organ Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya

Sel darah putih berfungsi untuk menjaga sistem imun tubuh.

Leukosit memiliki peran penting dalam menetralkan bakteri atau kuman yang masuk di dalam aliran darah tubuh kita.

Selain itu, leukosit juga bertugas untuk menjaga dari luka yang terbuka. 

Hal ini dapat dilakukan leukosit, dikarenakan sifat amoeboid yang dimilikinya.

Dengan itu, leukosit dapat bergerak dengan bebas dan bisa membasmi bakteri atau sel yang mati.

"Ada dua jenis leukosit, yaitu granulosit dan agranulosit."

4. Keping Darah

Keping darah dikenal juga dengan istilah trombosit. 

Bentuknya pun beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan juga memanjang. 

Baca Juga: Komposisi Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Trombosit tidak memiliki inti sel dan bergranula. 

Selain itu, trombosit memiliki umur yang cukup singkat dibandingkan dengan komponen yang lain. Biasanya, trombosit hanya berumur sekitar sembilan hari saja, Adjarian.

Trombosit bertugas untuk mempercepat pengeringan pada luka yang terbuka. 

Contohnya, saat bagian tubuh kita terluka, trombosit akan memecah dikarenakan bersentuhan langsung dengan permukaan kasar yang berasal dari pembuluh darah yang terluka. 

O iya, trombosit juga mengandung enzim trombokinase atau tromboplastin. 

Nah, enzim tromboplastin berfungsi untuk mengubah protombin atau calon trombin menjadi trombin yang berpengaruh pada ion kalsium dan vitamin K di dalam tubuh kita.

Nantinya, trombin akan mengubah fibrinogen atau protein darah menjadi benang-benang fibrin yang bertugas untuk menjaring sel darah.

Sel-sel darah ini memiliki fungsi untuk menutup luka agar darah tidak menetes ke permukaan kulit.

"Sebutan lain keping darah adalah trombosit."

Baca Juga: Sistem Peredaran Darah pada Hewan, Salah Satunya Serangga

Nah, itulah macam-macam komponen penyusun darah dan fungsinya, Adjarian.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

 

Pertanyaan

Sebutkan fungsi leukosit!

Petunjuk: Cek halaman 4 dan 5.

 

Tonton video ini juga, yuk!