9 Contoh Ukara Kandha ke Ukara Crita Bahasa Jawa

By Jestica Anna, Selasa, 24 Mei 2022 | 19:40 WIB
Dalam bahasa Jawa, kalimat langsung disebut dengan ukara kandha, kalimat tidak langsung disebut dengan ukara crita. (Pixabay)

adjar.id – Pernahkah Adjarian membuat kalimat langsung yang kemudian diubah menjadi kalimat tidak langsung dalam bahasa Jawa?

Dalam bahasa Jawa, kalimat langsung disebut dengan ukara kandha, sementara kalimat tidak langsung disebut dengan ukara crita.

Kalimat langsung adalah tulisan yang ditulis persis seperti yang dikatakan sang penutur, umumnya dicirikan dengan tanda petik dua.

Sementara kalimat tidak langsung adalah sebuah kalimat yang ditulis kembali tanpa mengubah isinya.

Nah, ketika diucapkan, kalimat tidak langsung cenderung bernada menurun di akhir kalimat.

Untuk mengubah dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung biasanya ditambahkan kata “bahwa” atau “kalau” sebagai penghubung, Adjarian.

Materi ini merupakan materi dasar saat kita mempelajari bahasa Jawa, tak heran jika bapak ibu guru sering meminta kita membuat kalimat langsung, kalimat tidak langsung, atau mengubah keduanya.

Nah, di bawah ini terdapat sembilan contoh mengubah ukara kandha ke ukara crita dalam bahasa Jawap yang bisa dijadikan referensi oleh Adjarian.

Yuk, simak bersama! 

Baca Juga: Pengertian Kalimat Perintah Ukara Pakon dalam Bahasa Jawa dan Jenisnya

9 Contoh Ukara Kandha ke Ukara Crita

1. Ukara kandha: Ibu ngendika, “Aku ameh lungo menyang pasar tuku sayur”.