Sesuai dengan namanya, ater-ater terletak di awal kata, sehingga mengubah cara pengucapan suatu kata.
Banyak sekali variasi ater-ater dalam tembung andhahan, seperti “a,”, “an”, “any”, “ang”, “dak”, “ma”, “ka”, “sa”, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Am + laku = Mlaku
- An + nangis = Nangis
- Any + sandhing = Nyandhing
- Ang + gendhong = Nggendhong
Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Tembung Kriya atau Kata Kerja Bahasa Jawa
- Ke + sandung = Kesandung
- Di + gawa = Digawa
- Dak + cekel = Dakcekel
"Ater-ater terletak di awal kata yang mengubah cara pengucapan kata."
2. Seselan (Sisipan)
Kalau imbuhan sebelumnya terletak di awal kata, imbuhan seselan terletak di tengah kata.
Variasi seselan dalam tembung andhahan terdiri atas “um”, “in”, “el”, dan “er”.
Contoh:
- Guyu + um = Gumuyu
Baca Juga: Tembung Camboran: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh-contohnya
- Tangis + in = Tinangis
- Serat + in = Sinerat
- Titis + er = Teritis
- Kuban + el = Keluban
“Terdapat empat variasi tembung andhahan, yaitu ater-ater, seselan, panambang, dan gabungan.”
3. Panambang (Akhiran)