Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian, contohnya:
- Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
- Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
O iya, tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
- Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai jurusan Mesin dan Elektro.
Baca Juga: Contoh Soal Materi Ejaan Bahasa Indonesia, Materi TWK SKD CPNS
2. Sesudah Ungkapan yang Memerlukan Pemerian
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh:
- Ketua : Bimo Ardianto
- Sekretaris : Anindita Larawati
- Bendahara : Samudra Abhimanyu
- Tempat : Ruang Sidang Utama
- Pembawa Acara : Musyofi
- Hari, tanggal : Selasa, 23 November 2019
- Waktu : 06.00-09.30
Baca Juga: Contoh Soal Mencari Gagasan Utama Paragraf, Materi TWK SKD CPNS
3. Menunjukkan Percakapan
Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh:
Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik!”