Gerak Epirogenesa dan Orogenesa sebagai Tenaga Tektonik

By Nabil Adlani, Rabu, 13 April 2022 | 10:30 WIB
Pegunungan adalah salah satu hasil dari peristiwa tenaga tektonik. (unsplash/Pukpik)

1. Pengertian Gerak Epirogenesa

Gerak epirogenesa adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas.

Gerak epirogenesa di kawasan yang luas nantinya akan membentuk benua yang dikenal dengan istilah continent building forces atau pembentukan benua, Adjarian.

Contoh gerak epirogenesa sendiri adalah penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia.

“Epirogenesa berasal dari bahasa latin, yaitu epiros adalah benua dan genesis adalah pembentukan.”

Nah, gerak epirogenesa ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Baca Juga: Jenis-Jenis dan Tipe Gunung Api

Epirogenesa positif adalah sebuah gerak dari turunnya daratan sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Contohnya, turunnya pulau-pulau di bagain timur Indonesia, yaitu kepulauan Maluku dari pulau barat daya sampai ke pulau Banda.

Epirogeneras negarif, yaitu gerak naiknya sebuah daratan, sehingga kelihatannya permukaan bumi mengalami penurunan.

Contohnya, naiknya pulau Timor dan pulau Buton.

2. Pengertian Gerak Orogenesa