adjar.id – Hewan beracun dan berbisa terkadang sering disamakan. Padahal ada beberapa perbedaan antara hewan berbisa dan beracun, Adjarian.
Bisa dan racun merupakan kemampuan yang dimiliki oleh beberapa jenis hewan.
Hewan mengeluarkan racun atau bisa untuk melindungi dirinya dari ancaman atau untuk mencari mangsa.
Istilah berbisa sering disematkan bagi hewan yang menyengat atau menggigit lalu menyuntikkan racun yang dimiliki.
Sementara istilah beracun disematkan bagi hewan yang mengeluarkan racun saat mereka dimakan.
Misalnya pada ular, ular adalah hewan yang berbisa karena sebagain besar racun yang dimiliki ular dialirkan melalui gigitannya.
O iya, hewan beracun sebagian besar ada di spesies amfibi, seperti kodok, salamander, katak, dan lain sebagainya.
Lalu apa saja perbedaan hewan berbisa dan beracun itu?
Yuk, Adjarian, kita sama-sama cari tahu!
Baca Juga: Benarkah Hewan Berbisa Tidak Bisa Terkena Racun?
Perbedaan Hewan Berbisa dan Beracun
Hewan berbisa dan beracun sama-sama menggunakan racun, yaitu zat yang bisa menyebabkan efek fisiologis berbahaya dalam dosis kecil.
Tujuan penggunaan racun ini yaitu untuk mempertahankan diri ataupun untuk menaklukkan mangsa buruannya.
Akan tetapi, hewan berbisa pada umumnya akan mengeluarkan racunnya dengan melukai hewai lain melalui penyengat, taring, atau tulang belakang mereka.
Nah, sementara hewan beracun akan mengeluarkan racunnya melalui kulit mereka, Adjarian.
Proses pengeluaran racun ini dilakukan saat makhluk lain menyentuk atau memakan hewan beracun tersebut, misalnya seperti katak yang mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Cara Hewan Mengeluarkan Racunnya
Bagi hewan berbisa, bisanya akan mengeluarkan racun melalui gigitan yang dilakukan kepada mangsanya atau hewan lain yang memburunya.
Misalnya pada hewan seperti laba-laba dan ular merekaakan mengeluarkan racun melalui taring berlubang.
Baca Juga: Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kura-Kura dan Penyu #AkuBacaAkuTahu
Racun ini bisa mematikan sistem saraf dan juga sistem peredaran darah mangsanya, lo.
Sementara itu, komodo memiliki air liur yang berbisa dan selenodon dari Karibia memiliki gigitan yang berbisa juga.
Hewan berbisa lainnya juga ada yang menyuntikkan racun dengan menggunakan sengat atau tulang belakang tubuhnya, seperti ikan batu dan lebah.
Jadi, berbagai hewan memiliki caranya sendiri-sendiri untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam diri mereka untuk pertahanan diri atau menjerat mangsanya, Adjarian.
Hewan-Hewan yang Beracun
Hewan yang tergolong sebagai spesies beracun hanya akan menyebarkan racun untuk menghindari ancaman dari predator.
Maka dari itu, racun yang dikeluarkan hewan tersebut akan melewati sistem pencernaan melalui luka ke tubuh.
Saat predator menelan hewan beracun, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh dengan sangat cepat.
Hal ini akan menyebabkan sakit sementara atau bahkan sampai kematian yang tergantung dengan dosis racunnya.
Baca Juga: Perbedaan Kelomang dan Keong #AkuBacaAkuTahu
Misalnya, pada ikan buntal yang sangat mematikan karena memiliki neurotoksin di kulitnya dan organ-organ mereka.
Akan tetapi, kebanyakan hewan beracun tidak memproduksi racunnya secara sendiri, Adjarian, tetapi mengambil racun dari sumber yang ada di lingkungan hidupnya.
Nah, inilah yang dilakukan ikan buntal yang mendapatkan tetrodotoxin dari bakterio laut tempat mereka hidup.
Itulah gamabran tentang perbedaan hewan beracun dan berbisa yang selama ini masih sering disamakan.
Sekarang Adjarian sudah tidak bingung lagi, kan?
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!