adjar.id – Adjarian sudah tahu struktur kota berdasarkan teori konsentris?
Hal ini juga yang ditanyakan dalam soal Uji Kompetensi di halaman 216 pada buku Geografi untuk Kelas XII SMA/MA.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai soal materi geografi kelas 12 SMA tersebut.
Kota sendiri bisa diartikan sebagai suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, ekonomi, sosial, politis, dan kultural.
Selain itu, kota juga terdapat insitu dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Kota dapat berkembang mengikuti aktivitas dan jumlah manusia, sehingga bentuk pertumbuhan kota bisa berbeda-beda, Adjarian.
Struktur sebuah kota bisa ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek ekonomi kota dan aspek intern kota.
Struktur ekonomi berkaitan dengan ekonomi penduduk, sementara struktur intern berkaitan dengan struktur bangunan dan demografis.
Berikut ini penjelasan tentang struktur kota berdasarkan teori konsentris.
Baca Juga: Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk, Tingkat Perkembangan, dan Fungsinya
Struktur Kota Berdasarkan Teori Konsentris
Teori konsentris dari Ernest W. Burgess yang merupakan seorang sosiolog adalah hasil penilitiannya terhadap kota Chicago di tahun 1923.
Menurut pengamatannya, kota Chicago ternyata telah berkembang sedemikian rupa dan menunjukkan pola penggunaan lahan konsentris.
Pola ini menggambarkan pola penggunaan lahan yang berbeda-beda di setiap wilayahnya, Adjarian.
Burgess berpendapat bahwa kota-kota mengalami perkembangan atau pemekaran dimulai dari daerah pusatnya.
Kemudian, seiring bertambahnya jumlah penduduk, kota menjadi meluas ke daerah pinggiran atau menjauhi pusatnya.
Zona-zona baru yang timbul berbentuk konsentris dengan struktur melingkar atau bergelang.
Teori konsentris ini sesuai dengan keadaan kota di negara-negara Barat atau Eropa yang telah maju penduduknya.
Syarat dari teori ini adalah kondisi topografi lokal yang memudahkan rute transportasi dan komunikasi.
Baca Juga: Dampak Interaksi Desa dan Kota
Nah, berdasarkan teori konsentris ini, wilayah kota terbagi menjadi lima zona, yaitu:
1. Zona Pusat Daerah Kegiatan
Zona pusat daerah kegiatan atau central business district merupakan kota yang terdapat toko-toko besar, bank, rumah makan, pusat bisnis, kantor, dan lain sebagainya.
2. Zona Peralihan
Zona peralihan atau zona transisi memiliki kegiatan yang terikat dengan zona pusat yang menjadi campuran antara pemukiman penduduk dan tempat usaha.
Nah, dalam perencanaan pembangunan kota, zona peralihan biasanya akan diubah menjadi kompleks penginapan dan jalan utama untuk menghubungkan dengan daerah luar.
3. Zona Pemukiman Kelas Pekerja
Zona ini diisi oleh para pekerja dengan rumah-rumah yang tergolong kecil.
4. Zona Pemukiman Kelas Menengah
Baca Juga: Mengenal Struktur Ruang Desa dan Kota melalui Pola Persebarannya
Zona ini diisi oleh para pekerja kelas menengah yang memiliki pendidikan dan keahlian umum serta memiliki rumah yang lebih baik dari zona pemukiman kelas pekerja.
5. Zona Penglaju
Zona ini adalah daerah pinggiran yang di mana para warganya banyak bekerja di pusat kota sehingga harus pulang dan pergi dengan jarak yang jauh.
Nah, itu tadi Adjarian, penjelasan mengenai struktur kota berdasarkan teori konsentris yang bisa menjadi referensi untuk menjawab soal pada Uji Kompetensi di halaman 216.