adjar.id – Apakah Adjarian pernah berdialog dengan orang tua menggunakan bahasa Jawa? Bahasa Jawa apa yang Adjarian gunakan?
Bahasa Jawa, sebagai salah satu bentuk kebudayaan masyarakat Jawa, memiliki tiga tingkatan, yaitu ngoko lugu, krama madya atau ngoko alus, dan karma alus.
Pahami bersama perbedaan ketiganya, yuk!
Bahasa Jawa ngoko digunakan untuk berkomunikasi oleh orang dengan status sosial yang setara atau digunakan oleh orang yang berstatus sosial tinggi kepada yang lebih rendah. Misalnya, antara teman sebaya atau orang tua kepada anaknya.
Krama madya atau ngoko alus ini merupakan pencampuran krama inggil dengan ngoko sehingga ada kata yang ngoko dan beberapa kata krama.
Nah, kalau krama inggil merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam bahasa Jawa. Krama inggil digunakan untuk berkomunikasi kepada orang yang lebih tua baik secara umur maupun kedudukan. Misalnya, anak kepada orang tua, atau murid kepada gurunya.
Adanya tingkatan bahasa ini berguna untuk menghormati serta menghargai orang lain sesuai dengan kriteria tertentu yang didasarkan pada nilai-nilai sosial kemayarakatan yang ada.
Kali ini, kita akan mencoba membuat sebuah dialog antara anak dengan orang tua menggunakan tutur bahasa Jawa yang tepat. Mari, coba kita simak bersama dialognya!
"Secara garis besar, terdapat tiga tingkatan bahasa Jawa, yaitu ngoko, ngoko lugu, dan krama inggil."
Baca Juga: Kosakata dan Dialog Bahasa Jawa Krama Alus dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh Dialog Bahasa Jawa antara Anak dengan Orang Tua
Atha: Pak, nyuwun ijin, kula badhe tindhak wonten dalemipun rencang.