Selain itu, sebagai lahan pemukiman penduduk, sebagian wilayah desa terdiri atas lahan perkebunan, pertanian, atau tertutup oleh hutan alami.
Sementara kota sebagian besar wilayahnya tertutup oleh kawasan pemukiman penduduk, gedung perkantoran, kawasan industri, fasilitas sosial, dan lain sebagainya.
Kehidupan masyarakat pedesaan dicirikan oleh kegiatan yang pada umumnya memiliki corak agraris yang aktivitas kesehariannya masih didominasi oleh pengaruh lingkungan alam.
Dengan kata lain, pengaruh lingkungan atau kondisi alam setempat masih sangat kuat dalam mewarnai tatanan dan pola hidup penduduk desa, Adjarian.
Nah, hubungan antarwarga masyarakat desa juga sangat erat, saling mengenal, dan gotong royong.
O iya, umumnya penderitaan seseorang di pedesaan menjadi penderitaan bagi semua pihak yang mana hal ini dikenal dengan istilah gemeinschaft atau paguyuban.
“Kehidupan masyarakat desa bercirikan kegiatan yang bersifat agraris yang masih dipengaruhi oleh lingkungan alam.”
Baca Juga: Zona Interaksi Wilayah Desa dan Kota dalam Ilmu Geografi
Ciri-Ciri Desa
Berikut ini beberapa ciri-ciri desa menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa, di antaranya:
1. Perbandingan manusia dengan lahan cukup besar, artinya lahan-lahan di pedesaan masih lebih luas dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tinggal di sana.
Hal ini membuat kepadatan penduduk desa masih rendah dan lapangan pekerjaan penduduknya masih bertumpu pada sektor agraris.