Contoh Dialog Tawar-menawar di Tempat Wisata dalam Bahasa Jawa

By Jestica Anna, Senin, 7 Maret 2022 | 16:00 WIB
Tawar-menawar sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari (Unsplash/WeiqiXiong)

Pembeli: Nggih sampun, kula pendhet warna pethak, nggih.

Penjual: Nggih, Mbak. Dados totalipun sangang puluh gangsal ewu, nggih.

Pembeli: Nggih, niki artanipun, Pak. Matur suwun.

Penjual: Sami-sami.

“Tawar-menawar umum terjadi saat melakukan transaksi baik barang maupun jasa.”

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Bahasa Jawa tema Perpisahan

Terjemahan

Pembeli: Selamat pagi, Pak.

Penjual: Selamat pagi, Mbak. Silakan dilihat-lihat barang-barangnya. Murah dan berkualitas semua barang di sini.

Pembeli: Gantungan kunci sama kaosnya berapa, Pak?

Penjual: Gantungan kunci yang besar adalah tiga puluh ribu rupiah, sementara yang besar hanya lima puluh ribu rupiah saja. Kalau kaosnya, lima puluh ribu dapat dua buah.

Pembeli: Harganya mahal, ya, Pak. Gantungan kunci yang besar apa boleh kurang menjadi empat puluh ribu saja?