adjar.id - Bintang-bintang yang ada di langit oleh para astronom diberi nama.
O iya, tahukah Adjarian berapa banyak bintang di langit?
Jumlahnya ada sekitar 200 miliar triliun bintang.
Nah, sebagian besar bintang di langit sudah diberi nama oleh para astronom.
Beberapa contoh nama bintang yang sudah ada saat ini adalah Sirius, Vega, Altair, dan Polaris.
Bintang Sirius merupakan bintang yang paling terang di langit malam.
Namun ada juga bintang yang tidak memiliki nama, biasanya mereka adalah bintang yang lebih redup.
Para ahli astronomi mengenal mereka hanya dengan angka pada daftar.
Nah, untuk menamai bintang-bintang di langit para astronom menggunakan beberapa cara.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Rasi Bintang Orion, Salah Satunya Mudah Ditemukan
Cara Astronom Memberi Nama untuk Bintang
1. Penamaan dari Budaya Arab
Banyak bintang terang memiliki namanya sendiri.
Sebagian bintang sudah diberi nama sejak zaman dahulu.
Kebanyakan nama tersebut berasal dari para ahli astronomi Arab berabad-abad yang lalu.
Hal ini bisa terjadi karena banyak kontribusi astronom Muslim pada masa keemasan Islam.
Biasanya nama Arab berawal dengan awalan Al, seperti Altair, Aldebaran, dan Algol.
Tidak ada hanya itu, contoh nama-nama bintang yang diambil dari kebudayaan Arab lainnya antara lain adalah Betelgeuse, Sirius, dan Deneb.
2. Sistem Bayer dan Nomor Flamsteed
Baca Juga: Macam-Macam Warna dan Ukuran Bintang di Langit
Bintang-bintang lainnya lebih sering dinamakan sesuai dengan Penamaan Bayer.
Penemunya, yaitu Johann Bayer memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan menggunakan abjad Yunani.
O iya, sistem penamaan ini awal mulanya dilakukan pada tahun 1603.
Penamaan ini disesuaikan dengan urutan kecerahan dalam catatan yang berjudul Uranometria.
Bintang-bintang ini misalnya Alpha Canis Majoris, Alpha Centauri, Beta Aquarii, Beta Cassiopeiae, dan lain-lain.
Selain itu, Johann Bayer dalam catatannya yang berjudul Historia Coelestis Britannica juga memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan penomoran Flamsteed.
Sistem penomoran Flamsteed memberikan nomor bintang disesuaikan dengan urutan asensiorektanya (sistem koordinat ekuator) dalam sebuah rasi bintang.
Contohnya adalah 61 Cygni yang memiliki asesiorekta lebih besar daripada 16 Cygni.
Sistem penomoran Flamsteed ini biasanya digunakan untuk menamai bintang-bintang redup, tapi masih bisa dilihat dengan mata secara langsung.
Baca Juga: Mengenal Rasi Bintang dan Fungsinya dalam Kehidupan Zaman Dahulu
3. International Astronomical Union (IAU)
Saat ini International Astronomical Union (IAU) adalah satu-satunya lembaga resmi yang berwenang untuk menamai objek-objek langit.
Jika ada seseorang yang ingin menamai bintang, tentu saja harus dengan persetujuan dari IAU.
Salain berwenang menamai objek-objek lain, lembaga IAU memiliki sebuah tujuan.
Tujuan adanya lembaga IAU ini adalah untuk mempromosikan dan menjaga ilmu astronomi dalam semua speknya melalui kerja sama internasional.
Nah, itulah berbagai macam cara menamai bintang yang ada di alam semesta ini, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!